Perwakilan batalyon 2007: Agung Laksono
Perwakila batalyon 2008: Nashrul Millah, Lailatul Sa’adah, Erliyah Nurul Jannah
Perwakilan batalyon 2009: Khoiru Juhdi Siregar, Aldi Reza, Nur Mu’alifah, Anik Hanifatul Azizah, Evi Rahmawati
Waktu: 17-18 April 2010
Tempat: Teater B dan sekitarnya
Pertarungan: Babak Penyisihan English Debate Competition PIMITS 13
Tipe debate: Australian Debate
Ditanya:
who, when, why, where, how ?????
Jawab:
Kursi-kursi berderet rapi berpasang-pasangan, diselingi oleh satu meja besar tiap pasangnya. Terhitung sebanyak 8 paket tempat duduk yang biasa digunakan mahasiswa yang sedang senggang sekedar melepas lelah dari getirnya kehidupan kampus yang tugasnya cukup mencekik. Tapi malam itu, mencoba mengusik pemandangan yang biasa-biasa saja, sekelompok botjah yang menamakan dirinya “debaters” tengah sibuk dengan diskusi yang terlihat cukup serius. Dan ternyata
itu hanyalah sebuah permulaan. Karena perang dingin yang sebenarnya belum berlangsung. Perang dimana setiap kelompok diperbolehkan membantai habis argumen yang dilontarkan oleh lawan. Keras memang, tapi inilah hidup. Mereka yang berhasil membabat habis argumen-argumen lawan dengan dipersilahkan oleh para juri untuk naik keatas podium kemenangan sebagai tanda bahwa argumen mereka telak mengenai sasaran.
Dengan sikap dan tutur yang men-skak mat lawan, dengan metode yang anggun dan licin.
Dan itu hanyalah sepenggal pertempuran disuatu malam, karena malam berikutnya dan malam berikutnya lagi, mereka habis-habisan mengkaji mosi lebih dalam. Berusaha untuk lebih paham tentang suatu permasalahan sehingga mereka tahu betul dipihak pembelaan mana mereka sedang berdiri. Walau terkadang energi yang terkerahkan redup redam, tapi toh itu hanya sesekali. Saya yakin sekali didalam sana, api semangat sedang membara mengepul-ngepul (???)
Hingga malam dijemput sang purnama, mengajaknya merapat mendekati pagi untuk kembali bersaut cita dengan surya yang hanya bertahan hingga 12 jam, akhirnya latihan pun dibubarkan. Menang kalah pada latihan tak jadi soal, tapi satu yang saya tangkap. Raut merata yang tampak pada wajah seluruh debaters malam itu sungguh menampakkan kelelahan yang amat. Well, time to go to our bed. Have a nice dream dear my GREAT debaters
Hari H !!!
Hmm… jadi teringat ketika giliran saya dan kelompok yang maju mewakili CCS MoRA ITS kala itu. Pemandangan Hari H pun tak begitu banyak berubah. Semua peserta perwakilan berbagai jurusan di ITS datang memenuhi hall pertemuan. Teater B ITS, tempat lauching motion, tempat pengumuman lawan kita pada babak-babak yang harus dilewati, sekaligus disana diperlihatkan hasil penilaian para juri untuk performance team kita dalam score dan margin. (hmm, sampai hapal diluar kepala saking seringnya berhubungan dengan hal ini he)
Goal pertandingan tahun ini adalah menggondol juara satu, dengan harapan faktor kemenangan tahun kemarin turut serta dalam spirit para pengemban amanah debaters dari CSS ini ^_^.
Saya pun kurang begitu paham detail dari pertandingan sekarang karena harus bolak-balik di 2 acara lainnya yang kebetulan dihelat pada waktu yang bersamaan. Saya hanya bisa update kondisi tim via SMS, tentunya bersamaan dengan bumbu-bumbu penyemangat yang terus diberikan.
Terdapat 3 tim yang kami ajukan. 2 tim maju dihari Sabtu dan 1 tim dihari Ahad. Dari hasil sementara dihari Sabtu, 2 tim belum mampu lolos ke babak final. Dan harapan yang kami gantungkan sepenuhnya pada tim yang maju hari Ahad keesokan harinya pun harus kandas. Menurut rangking score dan margin seharusnya tim Ahad kami dapat lolos dalam 8 besar tim yang masuk final. Akan tetapi dari pihak panitia, yang dengan alasan entah apa, tidak jadi meloloskan kami.
Well, after all, at least we’ve great Xperience here. Bisa maju dan debate dengan bahasa Inggris saja sudah bagus. Hehe. Keep improve our English! ^_^
2 komen:
haha. taun ngarep Lylhoo dadi pelatih wae. disiapkan amunisi. segera tabuh genderang perang. :-)
take it as urs
Post a Comment