Saya pertama kali benar-benar menyimak puisi ketika saya bertemu dengan si puisi berantai. Ketika teman-teman saya memperagakannya sebagai ajang tampil bakat antar sekolah. Satu hal yang sangat saya ingat, saya tertawa terpingkal-pingkal dibuatnya. 3 orang siswa dengan masing-masing peran membacakan puisi nya sahut menyahut, langsung tanpa jeda, seakan-akan itu satu runtutan puisi. Padahal dalam adegan itu ada 3 puisi yang dibacakan. Beberapa tahun kemudian, saya penasaran dan mencoba menjejak keberadaan teks tertulisnya di internet. Dan inilah hasil nya. Mari menikmatinya bersama-sama ^_^
ANTARA PECINTA, PEJUANG DAN PENJUAL TELUR
Pecinta : Saya akan membacakan puisi
berjudul “BUNGA HATIKU BUNGA HATIMU” untuk gadisku yang manis.
Pejuang : Aku akan membacakan puisi
perjuangan berjudul “LEBIH BAIK MERDEKA DARI PADA TIDAK MERDEKA”.
Penjual : Dan saya akan membacakan puisi
nasib penjual telur berjudul “AKU PENJUAL TELUR” buat adikku yang suka makan
telur.
Pecinta : Saat bulan purnama menerangi alam
Kau
datang padaku sambil tersenyum manja
Ku
lihat samar-samar wajahmu tertimpa cahaya rembulan
Begitu cantiknya bagaikan ………………………
Pejuang : Granat dan mortir berdesingan
membakar perkampungan
Tak
pernah kukenal istilah takut
Walaupun lawan banyaknya seribu kali
Pedang di kanan belati di kiri, berselimpang
……………………….
Penjual : Telur mas telur ….!
Kubawa keliling kampung setiap hari,demi
sesuap nasi.
Telur merupakan bagian dalam hidupku,semua
kujual
Telur ayam, telur bebek, maupun telur …………..
Pecinta : Nikita Willy
Kau
tersenyum padaku, dan
Akupun tersenyum padamu, tanda cintaku kian meraju
Malam itu,perlahan kau dekatkan bibirmu ke
telingaku
Seraya berbisik ………….
Pejuang : Merdeka…!
Seluruh rakyat Indonesia harus meneriakkan
kata
MERDEKA….!
Sekali lagi rakyat Indonesia harus meneriakkan
kata ………….
Penjual : Teluuuuuur…..teluuuuuur…..!
Begitu aku menjajakan telur setiap hari
Hujan dan panas tak menjadi rintangan
Satu-satu telur kuelus sambil berkata lirih,
ayamku …………..
Pecinta : Aku cinta padamu sayang….!
Hatiku berbunga, kubelai rambutnya yang hitam
Perlahan, kudekatkan bibirku ke ………….
Pejuang : Teng berlapis baja milik Belanda
Harus kita hancurkan
Terlalu lama kita dijajah
Terlalu lama kita disiksa
Mulai detik ini aku harus …………..
Penjual : Bertelur
sebanyak-banyaknya
Kau telah berjasa
Kadang kuperiksa ayam-ayamku
Aku ingin mengetahui
bagaimana telur dapat keluar
Kuperhatikan ayamku dengan seksama, dan ……………
Pecinta : Kupeluk dengan mesra
Kau
mendesah dalam pelukanku
Kurapatkan erat-erat tubuhku ketubuhmu
Kemudian tubuhmu ……………………
Pejuang : Didorong oleh seluruh rakyat
Indonesia
Dengan semangat perjuangan yang membara
Aku
berada di barisan paling depan
Dengan senapan di tangan semua musuh kutembak
………………..
Penjual : Plung…… plung……
Keluar telurnya
Kuambil satu per satu dan kusimpan di ……………………
Pecinta : Matamu…
Terpejam dan nafasmu mendesah
Kau
peluk juga aku dengan mesra
Ternyata kita sama-sama ingin saling …………….
Pejuang : Membunuh…
Mereka yang menyerang dari jauh
Majuuuuuu…! Seraaaaaang…!
Aku
berteriak sambil mengangkat tinggi-tinggi ……………………
Penjual : Telurku…
Sekarang aku dalam keadaan sedih
Merenungi nasib ayamku yang sedang ………………..
Pecinta : Dimabuk cinta…
Kita
sama-sama menangis bahagia
Matamu perlahan kubersihkan dengan ………………
Pejuang : Senapan mesin yang panas…
Sepanas darahku
Kembali kusambut serangan yang datang
Dengan peluru-peluru yang sudah ……………….
Penjual : Membusuk…
Tidak laku dijual lagi
Oh
telurku……. Oh ayamku…………..
Pecinta : Sayang…
Tidak perlu disesalkan
Tataplah mataku kembali dan kau……………….
Pejuang : Terjang lalu hancurkan…………………..
Penjual : Telurku……… telurku……………….
Pecinta : Akan kudekatkan padamu
Tenanglah… diamlah…
Aku
akan…………………….
Pejuang : Merobek-robek terus
Lemparkan semua yang kita punya
Sambil mengucapkan………………
Penjual : Teluuuuuuuur……… teluuuuuuuur……………
Pecinta : Sayangku…………………
Pejuang : Kutusuk kau
sampai mati !
Aku masih punya banyak …………………..
Penjual : Telur dan
ayamku…………………..
Pecinta : Aku cinta
padamu sayang……………….
Pejuang : Sampai darah penghabisan hingga
akhirnya…………………
Penjual : Bertelur lagi
Dan
telur ayamku adalah telur ……………………….
Pecinta : Kasihku ,kita kan selalu bersama
…………….
Pejuang : Berjuang selamanya untuk
ber…………………
Penjual : Teluuuuur…… teluuuuur……… begitu
aku menjajakannya setiap hari
0 komen:
Post a Comment