3

Trade-off yang (jangan sampai) mematikan

Ya, jangan sampai anda membaca judul di atas tanpa kata-kata yang ada didalam kurung, bakalan jadi "trade-off yang mematikan". whups, jangan sampai ! ! !

Tunggu tunggu tunggu, trade-off tu apa ya? Definisi terikat yang saya kutip dari bapak ibu dosen dikelas bahwa 

trade-off adalah suatu keadaan dimana kita dihadapkan pada beberapa pilihan, dimana ketika kita ingin memaksimalkan suatu pilihan akan mengorbankan ketercapaian maksimal dari pilihan lainnya. 

Contoh favorit saya baru-baru ini adalah: pilih mana, pria yang good looking tapi semena-mena atau pria dengan tampang standard tapi setia. Contoh lain ketika ingin berbelanja online: suatu produk yang sama pada seller A harganya lebih murah daripada seller B, akan tetapi ongkos kirimnya lebih mahal. Mana yang akan kau pilih? Karena naturalnya tidak ada yang sempurna didunia. Semua terkena hukum trade-off yang memungkinkan manusia memiliki pilihan lebih dari satu.



Hmm, dalam tradisi kamus istilah saya, saya lebih suka membebaskan
definisi dari definisi terikat seperti diatas. Lebih suka menggunakan definisi ala sendiri :) Sebut saja trade-off ini sebagai sesuatu yang karena keterbatasan kemampuan kita, tidak dapat kita dapatkan semua kesempurnaan tersebut. Namun demikian, memaksimalkan apa yang dapat kita pilih merupakan suatu keniscayaan. Contoh trade-off ini teraplikasikan dengan baik tercetak tebal dalam lembaran hidup saya hingga tahun ke-20 ini.

Pasalnya sejak kecil saya sangat mudah tertarik dengan suatu hal baru dan menantang. Maths, memorizing, design, some kinda sports, language, reading, writing, debating, computing, dan baru-baru ini enterpreneurship dan networking. I love to get into them so much. Tapi entah mengapa semakin merunuti pergantian tahun yang mengantarkan pada kematangan umur, semakin ketersediaan waktu luang itu sulit dicengkeram. Dan pada akhirnya sedikit waktu luang yang ada pun berakhir dengan istirahat untuk membayar kelelahan otot badan dan otot otak yang terforsir. 


Banyak memang bidang interest saya, oleh karenanya tidak saya dapatkan apa yang biasa orang sebut "expert" ahli dibidang tertentu, Hanya sepenggalah kisah bersama maths, serumpun kisah bersama debating, sepersekian ruas kisah bersama design, tanpa mampu mendalaminya lebih jauh. Ya, trade-off terjadi disana. Karena tidak mungkin dalam satu waktu saya mengasah design dengan memorizing secara bersamaan, atau pun debating dengan maths, dan sebagainya. Konstrain waktu menjadi kambing hitam. Tapi saya menikmatinya, sudah kadung cinta rupanya. Bagi saya, tidak perlu menjadi benar-benar ahli untuk menikmati semua kegiatan itu.

Yang terpenting sekarang adalah menerapkan manajemen waktu. Tidak melulu melakukan salah satu interest pada waktu-waktu luang tanpa melirik untuk mengasah interest lainnya. Sehingga tidak memberikan celah pada "trade-off yang mematikan" untuk terealisasi.

"Demi masa. Sesungguhnya seluruh manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Melainkan yang beriman dan yang beramal sholeh, dan saling berpesan dengan kebenaran dan saling berpesan dengan kesabaran." (Q.S Al-Ashr: 1-3)

3 komen:

dianputri said...

koreksi buat definisi trade off di atas < yang paling atas brooo > "trade-off adalah suatu keadaan dimana kita dihadapkan pada lebih dari satu pilihan dan mengorbankan ketercapaian " : kamu telah melakukan yang dinamakan pemborosan kalimat, bukane yang namae pilihan itu emang lebih dari satu??? kalao cuma satu ya itu saja yang di ambil, gak pake dipilih. :P

untuk Al- Ashr : kalau boleh nambahi, ada kata "berada dalam = lafii" diantara kata2 manusia & kerugian.

liek said...

hehe thx koreksinya wat terjemahannya ;D
tapi buat definisi trade off, ogut tetep kekeuh ma definisi ala lylhoo, coz kalo pun hanya ada satu pilihan, kita masih harus memilih antara pilihan tersebut dengan alternatif lain, yaitu "do nothing" ekotek mode-on hehe

Anonymous said...

berlanjut dengan pengertian yang sampean buat diATAS "trade off adalah......bla...bla.. mengorbankan ketercapaian salah satu pilihan untuk memaksimalkan pencapaian pada prioritas pilihan lainnya"....dalam pengertian trade off setau saya mesti ada yang namae OBJEK yang dipilih.. dalam hal ini istilah "do nothing" tidak bisa dikaitkan dengan trade off yang seperti sampean maksud... kalaupun pilihan itu yang anda ambil, berarti anda sedang tidak melakukan yang dinamakan dengan *memaksimalkan pencapaian pada prioritas pilihan*...mohon konsisten dengan kata2nya....

*adanya opini atau pendapat = comment = dari orang lain bukan untuk mencari mana yang dipersalahkan dan mana paling benar. dari keluaran2 berupa opini itu, sangat diharapkan adanya peer review untuk mencapai suatu kebenaran. tulisan ini tidak hanya dian, tdak hanya reni, tidak hanya poo yang membacanya...... (saya yakin sampean mengerti yang saya maksudkan).. :D :D :D

Post a Comment

Back to Top