3

gw belon pernah sholat dibunderan waru

Alkisah, suatu hari dua orang bukan asli jawa timur, saya (jakarta) dan teman saya (padang) mau menjenguk daerah berlumpur Porong. Dengan berbekal dua roda sepeda motor, mereka bertolak dari bilangan kampus ITS di area Surabaya Timur. Malam sebelumnya mereka sempat bertanya arah rujukan pada teman yang memang asli Porong (yang baru diketahui belakangan termasuk salah satu "korban" yang rumahnya terendam lumpur). Kami diberi arah mata angin (yang "Utara-Timur-Selatan-Barat" itu lhooo). Dengan lugas dia memberi petunjuk "Nanti setelah sampai di bundaran Waru ambil jalan arah Timur. Nanti lurusssss terus sampai ketemu tanggul porong yang kelihatan dari jalan".
ITS-Porong (jalur asli)


O o ow, saya dan teman saya yang terbiasa dengan
4

nemu dikolong hardDisk

iseng beberes isi hardDisk di lepi...eh, nemu tulisan jadul yang belom sempet ke post...sekarang saatnya! cekidot ^_^


the story's begii.....n

semalem dapet sms dari temen yang minta anter ke stasiun coz dia mau pulang. berhubung gw supir ojek dadakan yang bae ati, oke laaah let's go!
subuh-subuh dah da 1 sms nangkring di inbox, ealah jeng pagi bener... lha ya maklum keretanya brangkat jam 6 kug. okelaaah. cuci muka - wudhu - sholat - berkaca sebentar - pergi keparkiran ambil motor - cabuuutttt...
"jam berapa?" kata gw sambil nunggu lampu merah luntur jadi ijo
"jam enam kurang" kata penumpang dibelakang gw
"ohhh" santaiii masih lama (batin ku) toh asrama ITS - gubeng juga segitu-gitu aja jaraknya dari dulu (lhaa yaa emang, loe kate mao molor tu jalan?! berabe dah)
.....wuzzzzzzzzzzzzz......
akhirnya sampai juga di gubeng. tapi kok...... udah ada sederet gerbong bukan barang (baca: manusia) yang bertengger sedang menunggu detik-detik keberangkatannya. tapi kita orang yang baru keluar dari area parkir sante-sante aja jalan ke loket beli karcis.

gw c kaga ikut-ikutan beli karcisnya, cuman bantuin bawa tas yang beratnya sebegog (bahasa apaan tu sebegog? ha). mendadak setelah mendapatkan karcis merah ditangan, ibu uzl (panggilan kesayangan si penumpang) langsung berubah raut wajah. dia langsung merebut tas(nya) dari genggaman ku, mencangklongkannya kebahu, sungkem kilat dan sekenanya pada ku, berlari, mengejar kereta bukan barang tadi karena ternyata memang itu keretanya, yang akan menemaninya 6 jam kedepan menuju lempuyangan ngayogyakarto... aye cuma bisa bengong diluar, mau ikut masuk dan berlari dibelakangnya (apaan coba? ga added value banget! ha) tapi apa daya pengantar kudu bayar kalo mau masuk area khusus passanger itu.

melihat dari jauh bagaimana ibu memperjuangkan karcis merahnya biar tidak gosong (ketinggalan kereta). menontonnya, hanya membantu dengan memfungsikan satu indra, mata. maaf bu, anak mu ne tak berbakti. tapi lega dikandung badan tatkala ku menyaksikan dengan mata kepala sendiri bagaimana tubuh ibu hilang ditelan tubuh kereta. ya ibu telah berhasil, karena saya pun percaya segala daya dan upaya untuk kebaikan (niat pulang untuk silaturahmi dengan keluarga tercinta) maka Allah akan memuluskan jalannya.

sebelum beranjak keluar dari stasiun, sang anak menyempatkan beberapa patah kata yang tak sempat terucap dikirimnya melalui SMS
"tiati bu dijalan, salam buat keluarga ^_^"
dan dalam hati sang anak bahagia, satu misi dipagi itu telah tunai terpenuhi...
Alhamdulillah

"maka nikmat Tuhan mu yang manakah yang kau dustakan?"
4

MATLAB vs ARENA

pernah aku apdet status bunyinya "hasil coding MATLAB bisa di validasi dengan ARENA?"...
oke, untuk yang tahu betul siapa itu MATLAB dan ARENA, pasti bakal bales status ku dengan gemes...."ya ngga laaahhh"...alih-alih, salah satu temen ku berkomen ria dengan Pe-De nya "yup anda benar" hooo belom tahu dia ^.~

asal mula aku apdet status itu gara-gara bingung mengambil sikap atas coding MAtLab ku yang tak jua kunjung mencapai "the end" nya. amanah sampingan berupa asistensi Simulasi Sistem Industri dengan "bantuan" arena menampar logika ku. dua software ini berhasil mengerutkan dahi ku hingga dua kali lipat. apa mau dikata, bermain dengan logika jadi alternatif tak terelakkan.

sebenarnya
0

CHI, si kucing kecil.

dah lama ga ngereview pilem...maklum, time nya rebutan ma deadline tugas akhir. tapi refreshing tetep dunk walo dikit-dikit...hoho..

ne film judulnya "chi". film kartun Jepang yang nyeritain tentang anak kucing yang terpisah dari rombongan ibunya. pas ilang ditengah lapangan main (kalo di negara kita macem alun-alun), si chi ini ditemuikan oleh boy kecil bernama Youhei...singkat cerita, chi diangkat jadi peliharaan dan menjalani masa balitanya di "rumah baru"nya bersama keluarga Youhei. film dengan total 80 episode ini menceritakan detail mengenai tumbuh kembang se ekor kucing. mulai dari
0

teringat masa kecil ku (part I)

Hmm kalo cerita masa kecil, aku jadi semangat ’89. Terhitung TK hingga 5 SD, aku ngabisin waktu kecil di pinggiran kota Jakarta. Ku bilang pinggiran coz lingkungan kami benar2 areal penduduk tanpa dampingan gedung pencakar langit seperti dibelahan Jakarta lainnya. Bahkan saking “pinggirnya”, radius sekian meter tidak ada mall terdekat yang bertengger.isi dompet serasa tentrem sentosa hehe.
Namanya juga anak kecil. Every day is a dolan day. Istilahnya sekolah Cuma buat selingan aja. Bayangin aja, skolah cuman dari jam 7 sampe jam 12, senin sampai sabtu. Kalo kata dosen ku, ntu jam bukanya sekolahan, kalo kegiatan sekolahnya sendiri ga tahu berapa lama. Hehe. Kadang

pe-lamar-an

“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Q.S. Al Ahzab:59)

Waktu itu saya sedang duduk santai disebelah teman yang sedang membaca majalah. Tak lama sampailah ia pada rubric ‘tokoh’. Kebetulan waktu itu tokohnya mbak Anna yang ada di KCB. Isi rubrik adalah tanya jawab pihak majalah dengan sang tokoh yang kini tercatat aktif sebagai duta internet. Ah paling
0

SUKA :) duka :( ngOreKSi

tiap menjelang akhir semesteran, BPM (Badan Pelaksana Mentoring) khususnya dan mentor umumnya punya gawe lumayan. mengadakan UAS Mentoring untuk sekitar 1500-an Maba. dan yang paling menguras perut (saking kerja keras jadinya kelaperan) adalah proses pengoreksian. berhubungan belum punya sistem yang canggih, jadilah pengoreksian dilakukan secara manual. setiap lembar jawaban milik masing-masing 1500 maba dikoreksi dengan copy-an kunci jawaban...One-by-One! ooowww....

yang paling sulit bagi saya pribadi adalah proses pemberian nilai itu sendiri. kadang tidak tega ketika harus memberi nilai dibawah rata-rata. tapi tertumbuk pada kenyataan si-maba-memang-belum-bisa- mengerjakan + standar penilaian yang sudah ditentukan, mau tidak mau nilai yang keluar seadanya. saya jadi bisa merasakan dilema seorang dosen yang bingung menghadapi kenyataan nilai mahasiswanya yang keterlaluan jelek ketika mengoreksi. hmm....berterima kasih lah anda pada dosen anda.... :D

human error pun bermunculan pasca pengoreksian rampung seluruhnya. ketika sedang membereskan berkas-berkas yang berceceran, saya menemukan lembar kunci jawaban. anehnya lembar itu sudah berisi coret-coretan "cek" dan "silang "yang menunjukkan kalau lembar itu habis dikoreksi. ya, KUNCI JAWABAN DIKOREKSI sodara-sodara...hahaha...saking semangat+ga nyadar paling...harap dimaklumi hehe

ketika santai-santai melepas penat itu, salah satu dari kami berceletuk..."oiya, aku ada janji besok Jum'at...Jum'at itu hari apa ya?"...siiiing...anak2 disekitarnya loading, baru tertawa setelahnya...."yeee jum'at ya jum'at...sekalian aja nanya Januari tu bulan apa ya?" haha...saking capeknya mungkin, jadi tidak selaras antara fungsi otak dan fungsi mulut hehe....

tapi ga semuanya duka a.k.a capek...kadang juga kita terhibur dengan jawaban yang menurut kami lucu...kreatif...ha. contoh yang ini off record ja, tidak dipublish secara umum hehe...
2

bermain bersama TOEFL :D

dari sekali test TOEFL yang pernah saya ikuti kemarin, sekilas tertangkap kesan bahwa kemampuan yang benar-benar dibutuhkan adalah penguasaan vocab yang mumpuni. dari ke-tiga section: listening, grammar, reading, saya simpulkan bahwa kesemuanya hanyalah permainan vocab

listening section_pertanyaan yang muncul tiap selesai conversation atau explanation bukanlah pertanyaan ekstrinsik, melainkan pertanyaan instrinsik. banyak jebakan dari jenis pertanyaan ini terutama bagi yang kurang mampun mendengarkan conversation dengan seksama. intinya adalah vocab. misal ada contoh conversation:

student: Mr. Cornwell, can I have your time to consult my assignment?
Mr. Cornwell: please go on.
soal: apa maksud pernyataan Mr. Cornwell

mungkin contoh diatas termasuk sederhana dan kecenderungan dianggap remeh. tapi kalau tidak mendengarkan secara menyeluruh, maka kalimat "go on" akan terdengar
0

out-of-the-box

creative advertising. pertama kali tahu tentang ini dari mata kuliah ergonomi visual yang pernah ku ikuti beberapa semester lalu. waktu itu didatangkan dosen tamu dari jurusan disain komunikasi visual. orangnya nyentrik, tipikal orang jurusan despro pada umumnya. pada kami ditunjukkan slide2 mengenai periklanan. kami disuguhi contoh-contoh iklan dari luar negeri. saya tersepona. iklan-iklan itu tidak serta merta menampilkan isinya seperti kebanyakan iklan dalam negeri. bagaimana mereka mengolah sebuah gambar dengan makna yang tersirat didalamnya. tidak to the point, tapi menusuk seru. disana tidak ada larangan untuk saling 'menjatuhkan' produk saingan dalam iklannya. hal ini membuat ide semakin kreatif. tak usah berpanjang lebar dikata-kata. saya tidak sabar berbagi dengan anda. :D

saking awet mudanya, suaminya ditinggal tua sendiri haha

3

Ngapak vs betawi


Eits, jangan salah sangka dengan judul diatas. Judul "ngapak vs betawi" sama sekali tidak ditujukan untuk mengadu domba penganut logat ngapak dan betawi. I love this accent. I'll show you some shows: ngapak show and betawi show, before I tell you more about this topic.


 

_NGAPAK shows_

 Lilok: yiiing, sih nyong pan teplon AXISe koen ora nyambung?
Warink: wis ora kanggo AXISe hha… :D

Lilok: wooooo bocah, sih koen lagi apanan?

Warink: saiki lagi rapat, apan rampung kiye delat maning
2

English Speech Contest in OSSPEN' 11

Objek --> acara besar ketiga masih dihari yang sama dengan postingan ku sebelumnya ^_^
Olimpiade Sains dan Seni Pondok Pesantren Se-Jawa Timur

Pagi itu, Mr. Ahmad Fuadi menyampaikan tentang keutamaan menguasai bahasa asing. beliau menyalurkan pesan aji mumpung yang diterimanya ketika dipondok dulu. bahwa bahasa asing adalah jendela ilmu. bahwa dengan menguasai minimal dua bahasa internasional kita dapat mengakses ilmu langsung dari sumbernya. tanpa perlu terjemahan yang kadang tidak sesuai dengan makna sesungguhnya. bahasa itu adalah Arabiyah dan English. seketika itu saya teringat kontes pidato bahasa arab & bahasa inggris yang sedang dihelat tak jauh dari tempat saya mengikut bedah buku. it was created by CSSMoRA ITS.

as soon as the 'ranah 3 warna' done, i go to the TKP. saya tertarik lebih pada listening-nya. bagaimana mereka men-delivery isi dari pidato itu diluar interest saya. kalau memang dia bisa speech dengan pronounciation yang bagus dan intonasi yang sesuai, maka pastinya isinya akan lebih mudah ditangkap listener. namun, saya tipe orang yang cepat terjangkit kantuk untuk jenis komunikasi satu arah macam pidato ini. Dan benar saja, peserta ke-4 yang saya simak berhasil memancing kantuk ku ke permukaan. berusaha bertahan, tapi akhirnya tumbang pada peserta ke-7. saya tobat, dan segera keluar ruangan sebelum benar-benar terlelap ditengah audience yang lain (pasalnya penyakit kantuk ini menular hehe).

akhirnya saya berinisiatif mendatangi stage lain, tempat para khotib bahasa Arab beradu kebolehan. tak sampai pembicara kedua, saya menyerah. bukan lantaran kantuk bawaan tadi, tapi mostly saya tidak dapat menangkap apa yang sedang dikatakan peserta Arab itu. hmm untuk listening yang satu ini saya memang tidak terlalu jago. tapi bukan berarti saya tidak suka. karena pada dasarnya saya menyukai berbagai bahasa. senang rasanya ngobrol dengan teman dengan bahasa ibunya, walau sedikit-sedikit. untuk masalah bahasa ini, saya punya postingan menarik...insyaAllah bisa anda simak dipostingan berikutnya :D

at least, I do appreciate what the participant do, both in English and Arabic contest. it needs more than just ability to speak in foreign language, but also braveness to speak in front of many people, as well as ability to make the audience convinced with what they said.
4

Bedah buku ranah 3 warna


Sabtu kemarin, tepatnya 16 April 2011, ITS kebanjiran acara2 besar. Seminar Berkarya (SeKar) garapan anak-anak BEM mengusung isu hari kartini dibulan ini. Gedung robotika seketika sesak dengan orang-orang yang penasaran melihat dari dekat sang pembicara. Konon pembicara yang diundang tak main-main, ibu Fadilah Supari Mantan Menteri Kesehatan RI, Shinta Yudisia Ketua FLP, dan Yulyani enterpreneur sukses.


 

7

dapet dari mana dek?

ada sesuatu yang menggelitik tidak geli. awalnya saya tidak peduli. cenderung memandang sebelah kacamata. tapi kemudian semuanya seakan meruak. memaksa sesungging senyum hadir dilengkung bibir ku. atraksi gerombolan bocah SD yang terpadu dalam barisan marching band, ketika saya menghadiri pembukaan acara pembinaan santri PBSB di Bali awal Februari kemarin. semakin di dengar
0

ahlan wa sahlan 'Ali

-->
Paragraf awal baca, gw ga sabar liat ending nih cerita. Tapi ga seru juga kalo langsung balik ke halaman terakhir. So ikutin aja alurnya, malah justru di situ gregetnya… cekidot…capcus….buzzz…
Ada rahasia terdalam dalam hati ‘Ali yang tak dikisahkannya pada siapapun. Fathimah. Karib kecilnya, puteri tersayang dari Sang Nabi ang adalah sepupunya itu, sungguh memesonanya. Kesantunannya, ibadahnya, kecekatan kerjanya, parasnya. ‘Ali tak tahu apakah rasa itu bisa disebut cinta. Tapi, ia memang tersentak ketika suatu hari mendengar kabar yang mengejutkan. Fathimah dilamar seorang lelaki yang paling akrab dan paling dekat kedudukannya dengan Sang Nabi. Lelaki yang membela Islam dengan harta dan jiwa sejak awal-awal risalah. Lelaki yang iman dan akhlaq-nya tak diragukan; Abu Bakar Ash Shiddiq, Radhiyallaahu ‘Anhu.
                ‘Ali merasa diuji karena terasa apalah ia dibanding Abu Bakr. Kedudukan di sisi Nabi?
2

pidato "sepak bola"...o ow...

beberapa waktu yang lalu tanah Indonesia sempat bergejolak dengan masuknya tim sepakbola nasional pada list pemain final. status-status FB ramai bola bergelindingan. media-media lain tak kalah memanasi suasana. hiruk pikuk bola membuat semua latah, bahkan yang tadinya tidak peduli dengan apa itu sepak bola tertular demamnya. saya pribadi punya kenangan tersendiri dengan si "sepak bola" ini.......

al kisah, Muhadhoroh namanya, merupakan ekskul wajib pidato 3-bahasa di pondok yang saya singgahi dulu. dunia serasa kejam saat itu, terasa sekali pada kami para santri baru, dengan kecapan  vocab asing yang baru kami pelajari, 'dipaksa' untuk turut meramaikan kancah per-pidato-an. pidato saudara-saudara! dengan bahasa asing! alamak...
9

lumayan bisnis jasa kereta



kalau dompet sedang kembung, saya tenang-tenang saja mengantri didepan loket untuk membeli secarik tiket kereta api. tapi kepulangan kemarin lain cerita. dompet ku kerontang, bunyi klontang-klontang tanda tak berisi (lha...emangnya dompetnya dari kaleng apa yak? he). mau harus mau mata ini melirik kepapan list harga tiket. konon kabarnya untuk keberangkatan ditanggal yang berbeda akan dikenai harga (secarik tiket) yang berbeda pula. biasanya untuk hari aktif lebih murah dari hari libur. benar saja...saya mendapati jadwal pulang pergi saya berbenturan dengan dua harga tiket, berangkat ke rumah dengan harga tiket minimum, pergi dari rumah dengan harga maksimum. tapi niat pulang tak terurungkan.

moda transportasi darat ini cukup digemari banyak orang, kerata api namanya. alternatif yang lebih
2

sahirul lail 5 menara versi ku

sahirul lail, atau dalam bahasa ibu kita berarti begadang hingga larut malam. mungkin sindrom ini pernah menjangkiti sebagian besar insan yang pernah transit di pondok pesantren. kalau tidak karena terpaksa tidaklah akan muncul santri ber-sahirul lail. ya, fenomena ini muncul pada masa-masa ujian. seakan waktu siang tak cukup hingga para santri harus memakan waktu tidurnya guna menggerogoti materi-materi yang belum tercetak baik diotak, mempersiapkan hari ujian yang cerah. 

satu memori lekat diotak adalah rekor tidak tidur ku ketika kelas 6 (baca: 3 SMA). seumur hidup,
0

marketing 3.0, pentingnya sebuah kejujuran

"jebolan" S1 Teknik Elektro ITS mendapat gelar honoris clausa di bidang filsafat marketing, dan saya berkesempatan melihat pelantikannya...
brillian... orang Indonesia pertama yang dapat saya lihat dengan mata kepala sendiri...yang telah mengharumkan nama negeri di kancah Internasional. sosok lelaki paruh baya berkacama dan bertoga kala itu, seorang Hermawan Kertajaya,  berdiri didepan mimbar memaparkan history dari lahirnya teori "marketing 3.0" dihadapan para audience. Well, saya tercatat sebagai salah satu tamu undangan dari cabang "kuliah tamu technopreneurship". namanya pun kuliah, tak lengkap rasanya bila tak dibumbui sedikit kesibukan mencatat materi. enggan mengeluarkan secarik kertas dan sebatang pena, ku tulis lah hal yang sekiranya interesting dalam aplikasi note HP ku, simpel saja.
beberapa poin yang menjadi perhatian saya dan saya yakin harus masuk dalam catatan sebagaimana saya share dibawah:
0

ILMU vs HARTA

beberapa waktu lalu gw sempet dengerin radio yang mbahas keutamaan ilmu dibanding harta... dari awal acara gw udah tertarik, cocok lah buat bentuk-bentuk mahasiswa kaya gw ne wat ningkatin motivasi belajarnya... si narasumber bilang ada 40-an poin keutamaan si ilmu dibanding harta, cuman gara-gara alokasi wat acara ntu dikit aja, yang kesampein cuman 10 poin...penasaran, gw googling aja sisanya. sesi dibawah ne hasil searching-an gw dari internet, tapi masie blon lengkap juga... lumayan lah ketimbang ndak sama sekali. cekidot langsung aja... ^_^

-->
1. Ilmu adalah warisan para nabi, sedangkan harta adalah warisan para raja dan orang-orang kaya.

2. Ilmu selalu menjaga pemiliknya, sedangkan pemilik harta harus selalu menjaga hartanya.


3. Ilmu berkembang bila dibagikan, tidak akan binasa, sedangkan harta akan habis bila dibelanjakan,habis karena masa dan usia.


Back to Top