3

artificial intelligence

-->
sebuah film. saya dapat dari seorang temang, agunkzone89. ketika dengan "tidak sengaja" mengutak-ngatik hard disk eksternal-nya (hehe pizz goenk ^_^). judul nya tanpa tedeng aling-aling. langsung menuliskan dengan mantap "artificial intelligent" tanpa bermaksud menyembunyikannya dengan bunyi judul lainnya. hmm, tema yang cukup menantang. saya sudah lama mengenal istilah ini. namun untuk membaca artikel-artikel terkait AI ini, kiranya mata dan otak saya hanya dapat menampung sekitar 2-3 lembar untuk kemudian menyerah karena tak kunjung paham. jadi ketika saya menemukan film ini, langsung saya co-past. setidaknya saya bisa lebih tahu apa dan bagaimana AI itu dengan cara yang lebih menyenangkan.
film ini diawali dengan sebuah prolog, yang bagi saya, mengerikan. dikatakan bahwa pada beberapa waktu mendatang,
0

Mass Customization vs Sistem Informasi

-->
-->
layaknya jurnal international saja, he. tapi sekedar memberi tahu bahwa ini hanya lah hasil coretan tak berdosa sebagai bahan ujian tulis pada mata kuliah Kapita Selekta. selamat menikmati ^_^

Pengaruh Aplikasi Strategi Mass Customization pada Penerapan Teknologi Informasi Perusahaan

Liliek Nurkhalida
NRP. 2507100703
Jurusan Teknik Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya, Jawa Timur, 60111, Indonesia

Abstract
Mass customization menjadi konsep yang marak dibicarakan diberbagai kesempatan.dengan prioritas produksi berbasis “design-by-costumer”, perusahaan tidak perlu lagi melakukan produksi untuk barang yang belum tentu terjual. Produk akan tepat mengenai keinginan konsumen. Hal ini memberikan keuntungan yang signifikan bagi perusahaan juga konsumen. Oleh karenanya banyak perusahaan yang kemudian mencoba beralih dari strategi mass production menjadi strategi mass customization. Transformasi ini tentunya membutuhkan adaptasi proses bisnis pada perusahaan yang bersangkutan. Salah satu aspek support system dalam bisnis proses adalah dukungan teknologi informasi yang memadai. Informasi mengenai kebutuhan konsumen dan teknologi proses manufaktur untuk mewujudkan produk tersebut menjadi input yang sangat penting bagi perusahaan. Transfer informasi dengan supplier untuk memenuhi kebutuhan ini pun menjadi tulang punggung kelancaran proses. Sistem informasi yang ada harus mengintegrasikan kebutuhan tersebut seefisiensi mungkin agar proses Mass Customization ini dapat menekan faktor biaya dan waktu seminimal mungkin.Sehingga pada akhirnya keuntungan sebesar-besarnya yang merupakan tujuan awal dari penerapan Mass Customization ini dapat dicapai oleh perusahaan.

1.       Introduction
Meningkatkan kepuasan pelanggan, dalam banyak kasus, akan meningkatkan profit perusahaan yang bersangkutan [1]. Hal tersebut mendasari lahirnya sebuah konsep Mass Customization, dimana usaha untuk memberikan produk sesuai preference konsumen dengan harga yang murah menjadi prioritas utama. Mass Customization juga memberikan keuntungan dari sisi lain, diantaranya biaya produksi dan inventori yang rendah, waste pada rantai pasok yang berkurang, informasi akurat mengenai kebutuhan real konsumen, serta pencapaian service level yang tinggi [2,3].
0

bisnis musiman


“money never sleep” sebuah kutipan judul dari film Wall Street 2 yang barusan ku co-past dari teman satu kampus. Film ini sepertinya menceritakan seorang pemuda yang berusaha mengembalikan nama baik orang tua yang sudah dia anggap seperti ayahnya sendiri. Dilatar belakangi oleh para pelaku bursa dan pemegang saham yang seketika dapat panik secara bersamaan mendengar isu sensitif yang menyangkut perubahan nilai saham. dampat yang mengerikan. Ku bilang “sepertinya” diawal karena sebenarnya tidak tahu persis detail prolog yang ingin disampaikan si pembuat film. Selama dua jam ku belain menghabiskan filmnya dengan resiko kuping merah, bukan karena apa-apa, tapi karena film yang ku co-past membabi buta ini (tanpa lihat reviewnya dulu) TERNYATA tidak ber-subtitle. Aha. Jadilah diriku dengan spaneng a.k.a fokus tingkat tinggi mencoba meraba-raba dialog “ngomong apa sich mereka?”. Penderitaan tidak berhenti sampai disitu. alih-alih mendengarkan dengan serius, aku malah bolak-balik membuka dictionary electronic untuk mencari arti kata dari sekedip kata yang sempat tertangkap telinga. fokus ku terbagi,
7

ustadz baru, jangan dikerjai rek, ga ilok (he)

side A

4 desember barusan kemarin, UAS mentoring rek. untuk maba tentunya. pukul 7 pagi, maba sebanyak kurang lebih 1500 orang dari berbagai jurusan berkumpul diruang utama masjid. sebelum uas, mereka disuguhkan materi yang diisi oleh narasumber dari luar kampus. kebetulan waktu itu kami panitia mengundang pak Iman Supriyono, penulis buku Guru Goblok, Murid Goblok. beliau membawakan materi dengan fantastico,
 sesuai dengan jam terbangnya yang tinggi *lebih profesional maksudnya,he. saya tidak bisa mengikuti full materi beliau karena harus membantu panitia lain mempersiapkan uas yang belum 100% deal. namun sebercik part dari materi beliau sempat saya tangkap jelas. kata-kata yang terbang di udara seakan menyeting antena telinga saya untuk fokus pada satu titik, karena satu kata "mahar". ada apa dengan mahar?
3

The September Issue

executive summary:

film dokumenter berdurasi 2 jam lebih. mengangkat langsung profile chief of editor (Anna Wintour) dari VOGUE, majalah fashion yang memiliki pengaruh besar pada industri fashion. menyitir proses "perakitan" majalah dengan ketebalan 10 kali majalah normal, khusus penerbitan edisi bulan September.


pertama kali saya mendengar tentang film ini adalah dari senior saya yang mengisi materi pada sebuah pelatihan jurnalistik yang saya ikuti. sebuah film dokumenter yang menceritakan proses dilahirkannya suatu majalah fashion kelas dunia bernama VOGUE. jujur saya baru pertama kali mendengar nama "VOGUE" ketika itu, dan saya merasa menjadi orang kampungan
6

pas merapi meletus dan gw di SoLo city

berita mengenai merapi dan letusannya sepertinya tidak akan pernah dingin. akan selalu ada berita hangat tentangnya karena status teraktifnya sedunia. cukup hangat saja semoga, tidak panas dengan berita-berita yang memilukan, sepanas lahar yang antri keluar dari mulutnya. bagi saya berita-berita mengenainya belakangan ini seakan mengangkat memori yang sempat mengendap antara aku dan merapi. beberapa tahun lalu, beberapa kilometer dari tempat saya menuntut ilmu sekarang.


tepatnya lima tahun lalu, sekitar 380 km kearah selatan dari surabaya, tempat saya menuntut ilmu sekarang. ketika saya menempuh separuh studi 2 SMA saya disebuah pondok pesantren di kota santri, Solo. suatu pagi dihari aktif sekolah, bergulat dengan rutinitas yang sama menjelang masuk kelas. sejam sebelum bel masuk sekolah berbunyi, rutinitas pagi hampir semua selesai. mandi, beberes kamar, menyetrika seragam, menyiapkan buku pelajaran untuk hari itu. saya dan teman-teman berleha-leha sejenak dikamar sambil menunggu waktu sarapan pagi. saya agak lupa pembicaraan apa yang sedang kami debatkan saat itu, karena tiba-tiba
0

PROXY in action

halaman ke sembilan-puluh-tujuh. tepatnya pada buku "Profil 50 Entrepreneur Kampus ITS". anda akan menemukan "PROXY.Corp" tercetak dengan warna jingga semi-muda, font Times New Roman, size 40. sebuah nama yang sempat terlahir ke dunia. representasi keinginan kuat dua orang mahasiswa yang ingin mencoba keluar dari zona aman. bersama dengan 29 "perusahaan" lainnya, kami yang masih tercatat sebagai mahasiswa di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya ini telah melewati seleksi untuk akhirnya dapat berbagi sedikit pengalaman mengenai usaha kami.


berawal dari sms seorang teman yang dia forward dari dosen di jurusannya. SMS dengan pengirim awal pak Suharjupri tersebut berbunyi yang intinya: dalam rangka dies natalis ITS yang ke-50, rektorat berniat
0

Sneak peek "Profil 50 Entrepreneur Kampus ITS"

Perkenankan saya untuk memperkenalkan usaha yang dijalankan oleh teman-teman kami sekampus seperjuangan. Yang berani menembus atmosfer akademik dengan terjun kedalam dunia bisnis. Menjadi usahawan muda ditengah-tengah kesibukan kuliah yang tidak longgar. Mereka adalah entrepreneur muda calon ST, SSi, S.Komp yang sudah "bosan" dengan zona nyaman. Beberapa usaha yang digawangi oleh anak muda yang masih menyandang status mahasiswa, diantaranya:

1. You Can Private - jasa private SMP SMA
2. Optimus - LBB
3. Siplho - menjual gadget elektronik dan sejenisnya
0

film oh pilem


Ribuan kali mungkin saya telah menonton film. Terutama sejak menjejaki bangku perkuliahan. Saya lebih suka menonton film di layar komputer daripada menonton acara televisi. Dua alasan pokoknya tidak jauh-jauh dari faktor bobot tayangan dan kontrol terhadap tayangan yang dimau, (1) tayangan televisi semakin lama semakin diriwuhkan dengan sinema elektronik atau biasa disingkat sinetron, sedangkan saya lebih suka tontonan dengan beragam variasi yang tersedia di internet, khususnya film luar. Entah kenapa film lokal
6

10 kriteria pendamping hidup ala MCDM

-->
salah satu mata kuliah pilihan yang saya ambil semester ini adalah multi criteria decision making. dari namanya sudah tergambar jelas pelajaran apa yang dapat digali dari kuliah ini. ya, bagaimana kita memutuskan seberapa besar kontribusi dari variabel-variabel yang menyusun nilai tujuan yang ingin kita capai, dengan tetap mempertimbangkan batasan-batasan resource yang tersedia. banyak hal saya dapatkan dalam kuliah ini, tentang teknik-teknik pembobotan untuk beberapa kriteria keputusan, teknik penyelesaian ketika kita dihadapkan pada dua tujuan yang harus sama-sama harus dicapai namun dengan resource terbatas (dalam kasus ini muncul istilah trade-off), banyak materi lainnya, dan tentunya yang tidak kalah ngetren adalah tugas yang muncul disetiap akhir perkuliahan.

saya masih ingat betul tugas yang diberikan pada minggu ketiga perkuliahan. tugas yang unik. sebuah aplikasi
0

Apa yang akan kau lakukan dengan uang 1M ditangan ?

Pertanyaan itu muncul ketika saya dan 50(an) mahasiswa lainnya mengikuti kuliah tamu "Pengantar Technopreneurship" Jum'at kemarin di lantai 2 perpus pusat ITS. Pembicara adalah alumni jurusan Teknik Kimia yang sekarang berkecimpung di PT People Development. Bidang yang sarat dengan hubungan manusia-manusia, motivasi internal eksternal dan lain sebagainya.

Pada pertengahan kuliah beliau menantang mahasiswa untuk dapat berpikir cepat dan diluar batas. Beliau memberikan waktu 15 menit bagi kami mahasiswa untuk menuliskan sebanyak-banyaknya mengenai hal apa saja yang akan dilakukan seandainya kami memiliki uang 1 Miliar rupiah ditangan.

Mengintip isi HP teman

Handphone nowadays, hmm . . .  Sudah menjadi fenomena gadget pribadi yang sudah dapat dipastikan ada disetiap genggaman tangan setiap orang. Urgensinya sangat tinggi, sampai-sampai ketiadaannya akan sangat terasa. Layaknya orang miopi (rabun jauh) yang akan sangat kesusahan ketika lupa memakai kacamatanya :)
 

Namanya saja gadget pribadi, isinya pun bisa sangat pribadi. Content dari fitur-fitur umum seperti inbox, notes, galery akan berbeda dari orang satu dan lainnya. Beberapa waktu lalu saya mendapatkan "kesempatan" melihat lebih jauh catatan pribadi seseorang di gadget-nya. Bukan untuk tujuan buruk, tidak pula pada hal yang bersifat sangat pribadi seperti inbox. Tapi saya melihat sesuatu yang lebih umum. Dua "korban" tersebut adalah yang menurut kacamata saya berstatus

3

Trade-off yang (jangan sampai) mematikan

Ya, jangan sampai anda membaca judul di atas tanpa kata-kata yang ada didalam kurung, bakalan jadi "trade-off yang mematikan". whups, jangan sampai ! ! !

Tunggu tunggu tunggu, trade-off tu apa ya? Definisi terikat yang saya kutip dari bapak ibu dosen dikelas bahwa 

trade-off adalah suatu keadaan dimana kita dihadapkan pada beberapa pilihan, dimana ketika kita ingin memaksimalkan suatu pilihan akan mengorbankan ketercapaian maksimal dari pilihan lainnya. 

Contoh favorit saya baru-baru ini adalah: pilih mana, pria yang good looking tapi semena-mena atau pria dengan tampang standard tapi setia. Contoh lain ketika ingin berbelanja online: suatu produk yang sama pada seller A harganya lebih murah daripada seller B, akan tetapi ongkos kirimnya lebih mahal. Mana yang akan kau pilih? Karena naturalnya tidak ada yang sempurna didunia. Semua terkena hukum trade-off yang memungkinkan manusia memiliki pilihan lebih dari satu.



Hmm, dalam tradisi kamus istilah saya, saya lebih suka membebaskan
0

Sebuah Misi Siswa asal Belanda

Kunjungan little sister Fina ke Surabaya dalam rangka kerja praktek. Masih tertancap kuat dibenak saya sosok Fina. Gadis riang dengan senyum yang selalu terpampang diwajahnya. Dengan rambut pirang bergelombang yang lebih sering dibiarkan terurai. Serta kacamata bulatnya yang khas. Tugas dari sekolahnya dalam rangka kerja praktek: menjadi duta negara untuk sosialisasi pola hidup yang sustainable. Untuk mempertahankan keberadaan sumber daya dibumi agar cukup bagi anak cucu kita dimasa depan. Objek dari "kuliah tamu" Fina adalah masyarakat akademis di negara-negara yang penerapan budaya sustainable-nya masih rendah. Salah satu menurut Fina adalah Indonesia.

Fina sendiri baru berusia
0

designing, i'm lovin' it

setiap manusia dianugrahi indra yang dengannya mereka dapat mengasah kepekaan terhadap keindahan alam ciptaan-Nya. saya selalu berdecak kagum setiap kali mendapati hal-hal disekitar saya memantulkan keindahannya kedalam retina mata ini. sejak kecil pun saya senang bermain dengan warna, entah untuk menuangkannya dalam kertas yang disediakan panitia lomba mewarnai atau "menodai" tembok putih polos ruang tamu dengan gambar polos dari tangan polos saya.he.

sejak mengenal software design pada komputer, saya semakin
2

Babak penyisihan English Debate Competition PIMITS 13

Diketahui:
Perwakilan batalyon 2007: Agung Laksono
Perwakila batalyon 2008: Nashrul Millah, Lailatul Sa’adah, Erliyah Nurul Jannah
Perwakilan batalyon 2009: Khoiru Juhdi Siregar, Aldi Reza, Nur Mu’alifah, Anik Hanifatul Azizah, Evi Rahmawati
Waktu: 17-18 April 2010
Tempat: Teater B dan sekitarnya
Pertarungan: Babak Penyisihan English Debate Competition PIMITS 13
Tipe debate: Australian Debate
Ditanya:
who, when, why, where, how ?????
Jawab:
Kursi-kursi berderet rapi berpasang-pasangan, diselingi oleh satu meja besar tiap pasangnya. Terhitung sebanyak 8 paket tempat duduk yang biasa digunakan mahasiswa yang sedang senggang sekedar melepas lelah dari getirnya kehidupan kampus yang tugasnya cukup mencekik. Tapi malam itu, mencoba mengusik pemandangan yang biasa-biasa saja, sekelompok botjah yang menamakan dirinya “debaters” tengah sibuk dengan diskusi yang terlihat cukup serius. Dan ternyata
0

Impresi Pulau Madura

Kalo denger kata "Madura", beberapa hal bakal melintas dikepalaku.

Yang pertama: Jembatan Suramadu. Baru dua kali saya kesana. Yang pertama karena benar-benar harus menyebranginya menuju Sumenep, ujung pulau Madura. Yang kedua iseng jalan-jalan sama arek-arek, nyobain nglewati Suramadu naik motor malem-malem. Ndesoni asli. Tapi lampunya emank ciamik kalo malem tu (inceran utama). Plus anginnyaaaa....kuenceng puol rek... he ndeso-nya keluar dua kali. Sampai terakhir aku kesana, jembatan belum jadi sepenuhnya, terutama untuk jalur sepeda motor arah balik Madura - Surabaya.



Yang kedua: partner bisnis ku. Wafy namanya. biasa dipanggil engkong / cong / wapi (temen sunda ni teh yang manggil he). Satu yang gw heranin dari tu anak. Kalo orang makan ayam ato daging lain nyari dagingnya, dia mah nyari tulangnya (kaga doyan daging mode on). Dan usut punya usut beberapa teman Madura ku juga ndak suka daging. Lha kok satu pulau satu hati hehe.
 

Yang ketiga: nuansa Islaminya kuentel cak. Sepanjang jalan besar yang dilalui, dari ujung Madura barat hingga Madura timur. Setiap dua atau tiga meter (saya lupa) ada papan dari besi dicat hijau bertuliskan ASMAUL HUSNA. Subhanallah. Seakan sepanjang jalan kita diingatkan akan keberadaan-Nya sehingga meminimalisir maksiat yang mungkin dilakukan (mungkin begitu maksudnya). Bukan itu saja, sempet nangkep sekilas juga papan kayu dipakukan disebuah pohon dengan tulisan 

"Alhamdulillah, akhirnya telah didirikan Pom Bensin di tempat ini". 

Kembali saya mengucapkan "Subhanallah". Saya yang terbiasa di kota dengan segala hedonismenya, yang bagi saya dan orang lain mungkin pembangunan suatu SPBU di dekat tempat kita itu biasa saja. Tapi mereka, masyarakat Madura dapat dengan lugas mengejawantahkannya dalam rasa syukur karena mereka menyadari bahwa hal tersebut juga termasuk karunia dari Allah SWT.

 
Sayang waktu berkunjung saya disana terpotong jadwal kuliah yang sudah menunggu keesokan harinya. Jadi belum bisa mengeksplor lebih jauh... hmm...

"Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram" (Q.S. Ar Ra'd: 28)

0

Hampir ketinggalan kereta di Stasiun Gubeng

Karena ada yang request buat numpahin tulisan ini ke blog, ok deh, sekalian tulisan pembuka dari mati suri yang cukup lama (saking lamanya ga nulis, reset password sampai dua kali 😂)

The story's begii.....n

(3 hari sebelumnya)
Semalem dapet SMS dari temen yang minta anter ke stasiun coz dia mau pulang. Berhubung gw supir ojek dadakan yang bae ati, oke laaah let's go!
Subuh-subuh dah da 1 sms nangkring di inbox, ealah jeng pagi bener... lha ya maklum keretanya brangkat jam 6 kug. Okelaaah. cuci muka - wudhu - sholat - berkaca sebentar - pergi keparkiran ambil motor - cabuuutttt...
"Jam berapa?" kata gw sambil nunggu lampu merah luntur jadi ijo
"Jam enam kurang" kata penumpang dibelakang gw
"ohhh" santaiii masih lama (batin ku) toh asrama ITS - gubeng juga segitu-gitu aja jaraknya dari dulu (lhaa yaa emang, loe kate mao molor tu jalan?! berabe dah)
.....wuzzzzzzzzzzzzz......
akhirnya sampai juga di gubeng. tapi kok......
0

Lampu Sein Sang Supir Taksi

Kaya' nya ga nyambung dah tu judul diatas?! Ah ga pa pa. Lanjuuutttt...

Entah akunya yang terlalu pemikir ato sudah canggih duluan dari sononya (hehe....). Tapi selagi kecil dikandung badan, pas lagi naek taksi, sering ku perhatikan rating kanan kiri milik bang sopir. Dalam pikiran kecilku lampu rating yang gantian nyala itu ibaratnya mesin penunjuk arah bagi si bang sopir. Habisnya, lampunya tu nyala sebelum bang supir belok kanan/kiri. Hmm bangga saya bisa naik mobil sedan canggih begini. Jadi biarpun bang supir ga tahu rute jalan, kan masih bisa dipandu sama lampu rating itu. Polos sekali pikiran saya. Hahaha....
Setelah sekian tahun menuju kedewasaan fisik dan pikiran, baru nyadar kalau aku "tertipu". Parahnya lagi aku mengalami hal itu selama bertahun-tahun tanpa ada inisiatif bertanya ke orang lain. Emank dasarnya aku orang yang lebih suka tahu dengan mencari tahu sendiri daripada bertanya ke orang. Lebih puas saja  rasanya (sok-sok an detektif gitu hehe...). Ups satu lagi. Biar ga gampang di "tipu" lagi, bae2 liat apa yang dilakuin ma bang sopir sebelum lampu rating itu nyala :)
0

Introvert yang belajar berbicara didepan publik.

Trauma? hmm... alasan yang dibuat-buat saja. Mentang-mentang pernah gagal bergabung dengan crew majalah sekolah ragara ga lulus tes wawancara. Bahkan si mbak pewawancara terlihat sangat illfeel (haha maaph ya mbak bikin mood anda anjlok :))

Tapi diawal tahun 2010 ini, mau ga mau dihadapkan pada 3 tuntutan karir yang mengharuskan aku ngomong... Tak bisa menunggu lama-lama untuk memudarkan trauma ku. Karena lepas dari bulan ini, basi semua.

Entah bagaimana caranya, tapi aku harus membangunkan diri dari bisu panjang. Menyadarkan diri bahwa itu hanya bisikan setan yang jelas ga mau lihat aku berhasil. Lihat saja, orang-orang di tipi-tipi, di koran-koran (?), pembicara, trainer dan lain sebagainya. Mereka santai saja ngomong. Mereka bisa. Apa bedanya mereka dan diriku? Sama-sama manusia. Big question-nya adalah "Apa sih yang ditakutin dari ngomong di depan umum?"...

Hmm.. Bismillah. Lebih baik menanggung resiko dari pada harus berdiam diri dan menatap kagum para pembicara yang tampak hebat itu. (Berarti kalo aku bisa ngomong didepan publik aku hebat? ya! he :) )

=============================================================

Diatas adalah tulisan saya tahun 2010. 10 tahun silam. Sepertinya momen 'terpaksa berbicara didepan umum' itu adalah ketika saya mengikuti klub debat Bahasa Inggris. Saya tipikal yang sangat sedikit berbicara. Orang bilang "kalau belum di gong belum ngomong". Maksudnya kalau tidak diajak bicara duluan saya tidak akan mulai bicara. Bahkan sampai sekarang pun masih begitu, seringnya. 

Masuk ke klub debat Bahasa Inggris ini pun bukan murni kemauan saya. Ngomong yang biasa saja (ngobrol) saya jarang sekali, lha ini disuruh debat. Tapi karena paksaan (yang saya tahu diakhir bahwa ini baik untuk saya) akhirnya saya mengiyakan. Bukan sekedar kegiatan rutin organisasi, bahkan mengantarkan saya dan tim berpartisipasi dalam lomba dan sampai pada putaran final. Saya? Yang introvert ini?  

Jadi untuk para (yang mengaku atau merasa) introvert diluar sana. Pada dasarnya kita bisa. Hanya mungkin perlu sedikit 'paksaan'. Entah dari diri kita sendiri, atau dorongan orang lain disekitar kita. Hilangkan semua pikiran negatif, apapun itu. Coba saja dulu. Ekspresikan dirimu. Kita bisa. 😄

0

Lirik lagu nasyid apakah ini?

jadi keinget nasyid pas sMa doeloe....

liriknya kira-kira seperti dibawah ini. Ada yang masih ingat judul nasyid dan vokalis nya? Tolong kasih tahu saya di kolom komentar ya 😀


dikala cinta/membuai rasa dijiwa/menghiasi hidup indahkan rasa/luluh dengki/menghapuskan benci

kala cahya-Nya/membuka mata yang terlena/sadarkan dari nafsu akan dunia/rasa yang fana dan maya semata

kan ku ungkap rasa yang terindah/tentang berkembangnya cinta/yang semerbak harum dalam jiwa/yang kekal abadi slamanyaaa.....

hanyalah untuk Allah/ kan ku serahkan/ segala penghambaan dan do'a/ dan ku tunduk dalam nurani

hanyalah untuk Allah/ kan ku sandarkan/ segala keluh dan kesah ku/ beri daku cahya Muu....

0

Tenang hati oleh dua perkara (sebuah puisi)

Ditenangkan hati oleh dua perkara
Amal shaleh
Dan sahabat yang setia

Tidak mengukir sepi ketika tiada
Karena sudah terpatri satu jiwa raga
Tempat mematri skenario kepercayaan
Lahir dari bening tanpa pamrih

Berkawan bukanlah pemilihan
ditujukan pada satu rasa
kekuatan persaudaraan yang kekal
bukan kekecewaan yang membisu setelahnya

Lagi-lagi, di Surabaya

0

Maka, menulislah untuk berbagi

seneng banget pas ketemu kata-kata ini dibagian otakku yang sepertinya sudah mulai mengabu-abu tua (apa maksudnya????????).
perenungan pembuka: sebuah tulisan yang pernah atau sering kau buat itu setidaknya pernah mengutip sebuah statement yang kau anggap bagus, relevan dengan tulisanmu, sangat mendukung pernyataanmu, dan tentunya layak muat dalam tulisanmu (yang bahkan kau tidak tahu bagaimana kualitas tulisanmu dan seenaknya saja menentukan kualifikasi cocok tidaknya kutipan dalam tulisanmu itu,,, haha sounds like me???).
content dalam content bukan sekedar content dalam content, karena didalam content dalam content itu masih ada contentnya, dan itu dikhususkan bagi orang yang bisa menangkapnya. seperti kemarin ketika membaca tulisan teman yang dengan seluruh kebanggaannya memperkenalkan blog barunya pada saya, dan langsung saya buka untuk memastikan keeksisannya (hehe, peace phee, bukan ga percaya lho....sekedar memastikan kalau anda bisa dipercaya ;)). sang empunya blog menulis
0

Mari cintai bahasa kita, Bahasa Indonesia

"seseorang dikatakan orang ketika orang-orang mengatakannya orang walau kebetulan banyak orang lain yang tidak meng-orang-kannya, seperti layaknya orang-orangan sawah yang sama sekali tidak diorangkan baik oleh orang banyak maupun orang perseorangan"

lekuk-lekak kata "orang" diatas bukan sekedar memberikan gambaran betapa aku mencintai Bahasa Indonesia ku dengan segala keunikannya. kita bebas menggunakan

"Hack! & Crack!"

jujur aja, benernya gua tertarik, deeply, ma yang namanya dunia IT. dan sebisa mungkin mengembangkan pengetahuan tentangnya biar ga termasuk "orang gaptek millenium ini". pernah bercita-cita masuk jurusan information technology, tapi ga kesampean. tapi gapapa juga, toh masih masuk ke institut yang jadi basisnya (katanya he...he...-red), dengan harap-harap cemas menjadikan diriku lebih update coz tertular lingkungan teknik yang bisa dibilang IT adalah makanan sehari-hari mereka.
Salah satu usaha pendalamanku adalah enrich vocabulary. salah satu yang ku dapati dan membuatku kagum adalah kata "HACK". ya, sangat sangat terkesima seakan-akan
0

Hidup adalah perubahan. Perubahan adalah kehidupan

Ok, mungkin baru beberapa waktu yang lalu kata-kata itu terlintas dipikiran ku. Hidup adalah perubahan. Perubahan adalah kehidupan. Jika hari ini tidak ada perubahan yang berarti dalam dirimu, anggap saja kau sedang mati suri, dan baru kembali hidup ketika sebuah perubahan menghampirimu. Tentunya perubahan itu tidak selamanya positif, seperti yang kebanyakan kita inginkan. Tapi itu semua akan kembali pada kita sebagai pemegang setir, mau dibelokkan kemana roda perubahan itu.

Well, ngomong-ngomong soal perubahan, saya benar-benar merasa mengalami perubahan sejak
0

"Males kok dipelihara"

Subhanallah, Allahu Akbar

Beberapa pekan lalu, disaat sedang memuncaknya absorbsi energi raga dan pikiran, meluapkan sebuah rasa yang berkali-kali muncul, berkali-kali pula gagal. Kalau dihitung bisa sampai 5 niat dalam seminggu untuk mengundurkan langkah dari niat berangkat kuliah awal. Pun berkali pula tergagalkan oleh suatu sebab yang mendadak saja tak terbantahkan, sehingga mau tak mau saya sudah berada di kelas pada waktunya. Hanya satu niat ku yang lolos, statistik industri 2 di Rabu sore yang terlampau lelah untuk ku isi walau hanya dengan duduk dan mendengarkan dosen bertutur kisah tentang apa bagaimana mengapa linier regresi itu.

Tapi yang ku herankan bukan bagaimana satu niat itu dengan segala daya dan upaya dapat meloloskan diri dari sekian banyak niat yang masih terkurung dan tak akan pernah lepas. Keterhalangan ku untuk absen dari bangku perkuliahan seakan berusaha membuka alam sadarku bahwa niat jelek itu
ga boleh dipelihara
! kalo kata guru olahraga SMA ku sich "males kok dipelihara..."

sungguhpun hal tersebut baru terjadi pada saya disemester 5 ini (menggondol sebegitu banyaknya niat bolos dalam satu waktu), tapi Allah masih berkenan menetapkan ku untuk tidak meluluskan niat buruk itu. Sekali lagi, saya hanya bisa mengucap syukur.

Subhanallah, Walhamdulillah, Wallahu akbar.
0

Makna dibalik cerita Teko dan Isinya (Kajian Rutin MSI Ulul 'Ilmi oleh mas Marzuki Imron)

Baru saja sore ini saya mendapatkan apa yang disebut orang sebagai "pencerahan", tapi saya mengatakan ini sebagai "penyembuhan".

Ya... ga salah... ga buang-buang waktu ataupun tenaga ketika dalam selang waktu satu setengah jam (dan sungguh waktu terasa cepat sekali berlalu) mengikuti sebuah KANTIN (KAjiaN ruTIN) yang diadakan MSI ULUL 'ILMI TI ITS dan dipembicarai oleh mas Imron tentang makna dibalik hari raya Idul Adha. peserta sangat antusias mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir, aku pun tak akan menyalahkan mereka yang menggebu-gebu seperti itu karena memang si pembicara dapat membawakan materi yang sepertinya berat bagi orang awam, menjadi sesuatu yang mudah dipahami. point yang masih saya ingat karena cukup menancap dihati dan pikiran (hahay lebay na) yaitu ketika
0

bad mood vs good mood

kalo ngomong2 soal bad mood, knapa dalam waktu yang bersamaan gini ku nemuin banyak temen ku lagi pada bad mood ya?! sebenere aku ya bisa dikatakan juga dalam kondisi yang sama. tapi setelah kurasa dan ku jalani, ternyata bad mood berjama'ah tuch ga enak. pasalnya kita pengen ngomel-ngomel, eh yang laen juga ga mau kalah. jadinya omel2an, tambah makan ati. dan mendadak saya menjadi orang yang berusaha ikhlas untuk lebih dewasa, tidak membalas bad mood mereka dengan sesuatu yang membuat tambah jengkel, ga enak rasanya, saya ga mau teman saya merasakannya. apa lagi saya sebagai objeknya. nanti kenangan mereka jelek tentang ku... (hiks, tak mau lha). biasanya kalo ada temen yang kaya gitu ku diemin ato ku tanya kali-kali aja dia ada masalah dan mau sedikit berbagi cerita biar lebih lega. emang susah sich cerita ke orang yang belum terlalu deket, tapi setidaknya aku sudah menawarkan. dan perlu diketahui, rasanya beda, sungguh menahan untuk tidak ikut-ikutan marah tuch serasa kita lebih awet muda untuk beberapa hari (ga tau sich, namanya juga perasaan hehe). berusaha sekuat tenaga membangun good mood ditengah bad mood yang membanjir. hmm, ga susah kok, asal kita istiqomah dan kuat aja. buat temen2 ku semuanya, cepet kembali ya good moodnya. kalo pernah baca sich bad mood bakal bawa aura negatif yang akan menular ke sekelilingnya. jadi tersenyumlah. karena senyum juga termasuk sedekah dan membuat hati jadi lebih nyaman insya Allah. wallahua'lam.
2

kalaulah penyair ...

Kalaulah penyair berpanjang tangan dengan kata,
maka ilmuwan berpanjang angka dengan rumusnya
Kalaulah petani berpanjang tangan dengan padi dengan sawahnya,
maka menteri berpanjang urusan dengan kedudukannya
Kalaulah pelajar berpanjang riang dengan tugasnya,
maka pengamen berpanjang asa dengan gitar bututnya
Aku bukan penyair, bukan pula pengamen,
atau petani, bahkan pelajar,
terlebih ilmuwan, apalagi menteri.
Aku sebagai diriku, bebas dalam ber”aku”.
Berpanjang dalam asa atau tugas,
Berpanjang dalam padi atau muka,
Berpanjang dalam angka atau kata,
Berpanjang dalam urusan atau riang.
Berlarilah menembus batas, dan rasakan kau tak biasa.

Surabaya, ditengah maraknya tugas kuliah

0

hanya sekedar cerita, atau mungkin lebih ????

orang jaman sekarang, dengan hape..........hmm mungkin memang sudah terlahir untuk jadi soulmate,,,,, atau memang disetting sedemikian rupa oleh para produsen telekomunikasi sehingga mau ga mau ya kita sebagai konsumen mau. walaupun begitu, tak ayal sebuah kebutuhan akan memiliki dua nilai berkebalikan pada akhirnya, positif dan negatif. sebentar saja tidak pegang mobile phone, rasanya kehilangan sesuatu yang sangat berharga, kecanduan mungkin bisa ku katakan. itu mungkin gambaran negatifnya. Atau ketika mengupdate berita-berita terkini dari sanak famili dan sanak teman dari jauh sana akan semakin mudah dan tanpa limit jarak ataupun waktu yang perlu dipusingkan. itu mungkin salah satu contoh positifnya. tentunya ada alasan mengapa saya hanya memberikan masing-masing satu dampak dari sekian banyak dampak lainnya, karena saya tidak sedang berniat membahasnya. saya lebih ingin membahas bagaimana fakta "sedang tidak memiliki hape" yang nyata terjadi pada mahasiswi seperti saya. (maksudnya seperti saya??? hehe). besar dipondok, 6 tahun, dengan peraturan salah satunya dilarang membawa dan menggunakan barang elektronik membuat saya
Back to Top