3

gw belon pernah sholat dibunderan waru

Alkisah, suatu hari dua orang bukan asli jawa timur, saya (jakarta) dan teman saya (padang) mau menjenguk daerah berlumpur Porong. Dengan berbekal dua roda sepeda motor, mereka bertolak dari bilangan kampus ITS di area Surabaya Timur. Malam sebelumnya mereka sempat bertanya arah rujukan pada teman yang memang asli Porong (yang baru diketahui belakangan termasuk salah satu "korban" yang rumahnya terendam lumpur). Kami diberi arah mata angin (yang "Utara-Timur-Selatan-Barat" itu lhooo). Dengan lugas dia memberi petunjuk "Nanti setelah sampai di bundaran Waru ambil jalan arah Timur. Nanti lurusssss terus sampai ketemu tanggul porong yang kelihatan dari jalan".
ITS-Porong (jalur asli)


O o ow, saya dan teman saya yang terbiasa dengan
petunjuk "Kanan-Kiri-Depan-Belakang" saling pandang. Mana kami connect dengan Timur-Barat nya bundaran Waru. Sampai di TKP (bundaran Waru -red), dengan kondisi motor yang tetap berjalan kami tak bisa berpikir lama untuk mencari si Timur karena jalur yang padat dengan kendaraan berkecepatan tinggi. Keputusan harus cepat diambil!

Berbekal Pede ketambahan nekat, akhirnya saya sebagai sopir mengambil keputusan sepihak. Motor saya arahkan ke jalur yang menurut intuisi persopiran saya adalah jalur yang tepat. Instruksi kedua jelas, kami tinggal mengikuti jalan, lurussssssss tanpa belok-belok hingga menemukan tanggul Porong itu. Sebagai satu-satunya panutan, saya pun menjalankan instruksi dengan penuh khusyuk.

30 menit kami masih berjalan dengan riang hati dan gembira jantung...

45 menit kami mulai deg-deg an senang karena (menurut asumsi) sebentar lagi kami akan sampai di tujuan...

60 menit kami mulai dag dig dug der karena lolos dari asumsi waktu...

120 menit kemudian, dengan perasaan polos, kami melewati gapura bertahtakan tulisan " SELAMAT DATANG DI KOTA MOJOKERTO"

Merasa ada yang aneh, saya pun meminta teman saya menghubungi teman Porong untuk konfirmasi waktu tempuh antara Mojokerto-Porong. Tak lama SMS pun berbalas. Kami membaca SMS dengan sedikit kernyitan didahi "Lhooooo....kok sampai Mojokerto thooo...aduh duh duh", begitu kira-kira lirik SMS dari teman kami menyanyikan keterkejut-sedihannya. Dengan polos kami membalas, "emang kenapa?", dst dst dst. Kesimpulannya, kami nyasar lumayan jauh. Instruksi nyata adalah mengarahkan motor ke Timur, sedangkan kami mengambil arah Barat. Membesarkan hati teman ku, aku berkata santai "ga pa pa, kan emang kita niatin jalan-jalan". hehe
ITS-Mojokerto (jalur palsu)

Andai saya pernah sholat di bunderan Waru sebelumnya, setidaknya saya punya patokan arah Barat disana.

NB: Well, sampai postingan ini mengudara, saya belum sempat menjejakkan kaki di Porong. Semoga kalau berkesempatan nanti belum dijadikan bandara international sama teman Porong saya itu. ^_^

3 komen:

liek said...

:kitten

Anonymous said...

ehemmm...spertinya kenal sama teman Porong tadi yang disebut penulis...hehe
ohya...anggap saja sy teman penulis yang berasal dari Porong ( reka ulang ni critanye...:O)

alkisah beberapa bulan yang lalu 2 orng teman saya minta petunjuk arah untuk sampai di Porong ( Mud City kalo mw dikerenkan dikit )...singkat ae,,pagi2 sy sudah ditelp,,,wah g usah ta trusin deh.

lylhoo...kmrn kan mbk Latifah yang telp n bilang kalo skrg nyampe di daerah tol yang menuju Porong.trus kan sy blg klo gblh masuk tol cz speda motor.sy udah tw kalo posisi kalian ad di Exit Tol Sidoarjo di sebelah barat GOR Delta Sidoarjo.mangkanya sy minta mbak2 bwt balik dalam artian kembali ke timur ( arah sidoarjo kota ) trus ke selatan ( arah Porong ).tapi celakanya sy gdpt info klo mbk2 ad di bunderan waru ( mungkin udah balik lagi ke tempat semula, padahal sbenere udah btul baliknya ke timur tinggal ke arah selatan ).mbak Latifah bilang kalo skrg ad d tmpat yang ad "Crane" nya, ga lain adalah Exit Tol Sidoarjo.mgknya sy minta balik timur,gt mbk.lha kok lama g hub sy ternyata sms udah nympe mojokerto,walha trnyata nyasar sejauh jauhnya...mgkin mbk2 stlh dr Tol Sidoarjo trus balik ke Bunderan Waru n belok kiri ( alias ke barat, ke arah Mojokerto ).hemmm...sy jd merasa bersalah,salah ngasih ptunjuk jg se..sy kira klo pke timur - barat dll.bakal bs cz tgl lht matahari aj ( bayangan qt jg bs mskpun posisi matahari skrg agk serong ).mgkin kpn2 bs nyampe kota yang namany Porong mskipun ad kemungkinan cm tinggal nama tp kotanya ilang ( smg rumah yg baru g ikutan ilang jg cz msh d kecamatan Porong,hehe ).ada hikmah yang unik jg setelah kejadian ini...alhamdulillah sy dpt tempat Kerja Praktek di lokasi mbk2 kmrin nyasar,tepatnya d Exit Tol Sidoarjo yang ad "crane" nya d SPBI General Contractor...Alhamdulillah n trimakasih jg mbk2,hehehe

liek said...

komen nya panjang nian, konfirm yang baik dari pembaca. syukron. hehe, jangan terlalu diambil hati, ini cuma tulisan pengisi dinding (wall) blog biar ga kosong merana. anggep sajo tulisan fiksi yang terinspirasi kisah nyata. syukron atas pinjeman karakternya :e

Post a Comment

Back to Top