ada sesuatu yang menggelitik tidak geli. awalnya saya tidak peduli. cenderung memandang sebelah kacamata. tapi kemudian semuanya seakan meruak. memaksa sesungging senyum hadir dilengkung bibir ku. atraksi gerombolan bocah SD yang terpadu dalam barisan marching band, ketika saya menghadiri pembukaan acara pembinaan santri PBSB di Bali awal Februari kemarin. semakin di dengar
7
ahlan wa sahlan 'Ali
-->
Paragraf awal baca, gw ga sabar liat ending nih cerita. Tapi ga seru juga kalo langsung balik ke halaman terakhir. So ikutin aja alurnya, malah justru di situ gregetnya… cekidot…capcus….buzzz…
Ada rahasia terdalam dalam hati ‘Ali yang tak dikisahkannya pada siapapun. Fathimah. Karib kecilnya, puteri tersayang dari Sang Nabi ang adalah sepupunya itu, sungguh memesonanya. Kesantunannya, ibadahnya, kecekatan kerjanya, parasnya. ‘Ali tak tahu apakah rasa itu bisa disebut cinta. Tapi, ia memang tersentak ketika suatu hari mendengar kabar yang mengejutkan. Fathimah dilamar seorang lelaki yang paling akrab dan paling dekat kedudukannya dengan Sang Nabi. Lelaki yang membela Islam dengan harta dan jiwa sejak awal-awal risalah. Lelaki yang iman dan akhlaq-nya tak diragukan; Abu Bakar Ash Shiddiq, Radhiyallaahu ‘Anhu.
‘Ali merasa diuji karena terasa apalah ia dibanding Abu Bakr. Kedudukan di sisi Nabi?
pidato "sepak bola"...o ow...
beberapa waktu yang lalu tanah Indonesia sempat bergejolak dengan masuknya tim sepakbola nasional pada list pemain final. status-status FB ramai bola bergelindingan. media-media lain tak kalah memanasi suasana. hiruk pikuk bola membuat semua latah, bahkan yang tadinya tidak peduli dengan apa itu sepak bola tertular demamnya. saya pribadi punya kenangan tersendiri dengan si "sepak bola" ini.......
al kisah, Muhadhoroh namanya, merupakan ekskul wajib pidato 3-bahasa di pondok yang saya singgahi dulu. dunia serasa kejam saat itu, terasa sekali pada kami para santri baru, dengan kecapan vocab asing yang baru kami pelajari, 'dipaksa' untuk turut meramaikan kancah per-pidato-an. pidato saudara-saudara! dengan bahasa asing! alamak...
al kisah, Muhadhoroh namanya, merupakan ekskul wajib pidato 3-bahasa di pondok yang saya singgahi dulu. dunia serasa kejam saat itu, terasa sekali pada kami para santri baru, dengan kecapan vocab asing yang baru kami pelajari, 'dipaksa' untuk turut meramaikan kancah per-pidato-an. pidato saudara-saudara! dengan bahasa asing! alamak...
lumayan bisnis jasa kereta
kalau dompet sedang kembung, saya tenang-tenang saja mengantri didepan loket untuk membeli secarik tiket kereta api. tapi kepulangan kemarin lain cerita. dompet ku kerontang, bunyi klontang-klontang tanda tak berisi (lha...emangnya dompetnya dari kaleng apa yak? he). mau harus mau mata ini melirik kepapan list harga tiket. konon kabarnya untuk keberangkatan ditanggal yang berbeda akan dikenai harga (secarik tiket) yang berbeda pula. biasanya untuk hari aktif lebih murah dari hari libur. benar saja...saya mendapati jadwal pulang pergi saya berbenturan dengan dua harga tiket, berangkat ke rumah dengan harga tiket minimum, pergi dari rumah dengan harga maksimum. tapi niat pulang tak terurungkan.
moda transportasi darat ini cukup digemari banyak orang, kerata api namanya. alternatif yang lebih
sahirul lail 5 menara versi ku
sahirul lail, atau dalam bahasa ibu kita berarti begadang hingga larut malam. mungkin sindrom ini pernah menjangkiti sebagian besar insan yang pernah transit di pondok pesantren. kalau tidak karena terpaksa tidaklah akan muncul santri ber-sahirul lail. ya, fenomena ini muncul pada masa-masa ujian. seakan waktu siang tak cukup hingga para santri harus memakan waktu tidurnya guna menggerogoti materi-materi yang belum tercetak baik diotak, mempersiapkan hari ujian yang cerah.
satu memori lekat diotak adalah rekor tidak tidur ku ketika kelas 6 (baca: 3 SMA). seumur hidup,
satu memori lekat diotak adalah rekor tidak tidur ku ketika kelas 6 (baca: 3 SMA). seumur hidup,
marketing 3.0, pentingnya sebuah kejujuran
"jebolan" S1 Teknik Elektro ITS mendapat gelar honoris clausa di bidang filsafat marketing, dan saya berkesempatan melihat pelantikannya...
brillian... orang Indonesia pertama yang dapat saya lihat dengan mata kepala sendiri...yang telah mengharumkan nama negeri di kancah Internasional. sosok lelaki paruh baya berkacama dan bertoga kala itu, seorang Hermawan Kertajaya, berdiri didepan mimbar memaparkan history dari lahirnya teori "marketing 3.0" dihadapan para audience. Well, saya tercatat sebagai salah satu tamu undangan dari cabang "kuliah tamu technopreneurship". namanya pun kuliah, tak lengkap rasanya bila tak dibumbui sedikit kesibukan mencatat materi. enggan mengeluarkan secarik kertas dan sebatang pena, ku tulis lah hal yang sekiranya interesting dalam aplikasi note HP ku, simpel saja.
beberapa poin yang menjadi perhatian saya dan saya yakin harus masuk dalam catatan sebagaimana saya share dibawah:
brillian... orang Indonesia pertama yang dapat saya lihat dengan mata kepala sendiri...yang telah mengharumkan nama negeri di kancah Internasional. sosok lelaki paruh baya berkacama dan bertoga kala itu, seorang Hermawan Kertajaya, berdiri didepan mimbar memaparkan history dari lahirnya teori "marketing 3.0" dihadapan para audience. Well, saya tercatat sebagai salah satu tamu undangan dari cabang "kuliah tamu technopreneurship". namanya pun kuliah, tak lengkap rasanya bila tak dibumbui sedikit kesibukan mencatat materi. enggan mengeluarkan secarik kertas dan sebatang pena, ku tulis lah hal yang sekiranya interesting dalam aplikasi note HP ku, simpel saja.
beberapa poin yang menjadi perhatian saya dan saya yakin harus masuk dalam catatan sebagaimana saya share dibawah:
ILMU vs HARTA
beberapa waktu lalu gw sempet dengerin radio yang mbahas keutamaan ilmu dibanding harta... dari awal acara gw udah tertarik, cocok lah buat bentuk-bentuk mahasiswa kaya gw ne wat ningkatin motivasi belajarnya... si narasumber bilang ada 40-an poin keutamaan si ilmu dibanding harta, cuman gara-gara alokasi wat acara ntu dikit aja, yang kesampein cuman 10 poin...penasaran, gw googling aja sisanya. sesi dibawah ne hasil searching-an gw dari internet, tapi masie blon lengkap juga... lumayan lah ketimbang ndak sama sekali. cekidot langsung aja... ^_^
-->
-->
1. Ilmu adalah warisan para nabi, sedangkan harta adalah warisan para raja dan orang-orang kaya.
2. Ilmu selalu menjaga pemiliknya, sedangkan pemilik harta harus selalu menjaga hartanya.
3. Ilmu berkembang bila dibagikan, tidak akan binasa, sedangkan harta akan habis bila dibelanjakan,habis karena masa dan usia.
2. Ilmu selalu menjaga pemiliknya, sedangkan pemilik harta harus selalu menjaga hartanya.
3. Ilmu berkembang bila dibagikan, tidak akan binasa, sedangkan harta akan habis bila dibelanjakan,habis karena masa dan usia.
Subscribe to:
Posts (Atom)