0

Good bye Indosat Ooredoo Prepaid ku

Tling-tling....ada pesan masuk di Whatsapp.

"Dek, tadi mas coba isikan pulsa ke nomor adek kok ga bisa ya?"
"Nomor Indosat kah?"
"Iya. Coba di cek, apanya yang bermasalah."
"Oke, adek cari tahu dulu ya."

Saya seketika berfirasat, firasat wanita (hehe), jangan-jangan nomor Indosat saya sudah mati, terblokir, kadaluarsa, atau apapun itu. Sebagai review singkat, 1 tahun belakangan nomor Indosat ini memang sangat sangat jarang saya pakai. Karena kartu Indosat saya masih kartu lama, belum sempat di upgrade ke kartu baru yang bisa mengakses jaringan 4G. Karenanya untuk keperluan akses internet, saya menggunakan kartu operator seluler lain. Hampir semua kebutuhan komunikasi sekarang ini sudah bisa dilakukan via internet, terutama kebutuhan komunikasi mendasar, mengirim pesan dan telepon. Tambahkan lagi biaya yang lebih murah. Alhasil, lambat laun kartu Indosat ini  hampir terlupakan. Apalagi untuk sekedar mengisikan pulsa kedalamnya, yang kini menjadi prioritas kesekian. Tapi, kartu ini tetap saya pertahankan, karena dia spesial.

Saya tutup aplikasi Whatsapp dan pindah ke aplikasi telepon. Saya ketik *123# untuk mengecek masa tenggang nomor saya. Tapi kok
"No mobile network"?. Saya coba ulangi lagi, siapa tahu karena jaringan sedang error. Tapi hasilnya sama. Saya lihat ke bagian atas layar HP saya, tempat tanda sinyal SIM card berada. Dan saat itu juga saya melengos. Saya mendapati tanda lingkaran dengan garis miring ditengahnya. Tanda tidak ada sinyal sama sekali. Hal-hal berikut saya lakukan untuk troubleshooting, memastikan apa yang error, HP nya kah? atau simcard nya?
1. Mencoba menelpon dengan nomor Indosat ini, (biasanya saya gunakan cara ini untuk memancing sinyal)--> hasilnya nihil
2. Mematikan dan menghidupkan HP --> tetap tanda ๐Ÿšซ ini yang keluar
3. Menukar posisi sim 1 dan sim 2 --> tidak ada kemajuan berarti
4. Saya keluarkan simcard nya kemudian saya bersihkan bagian berwarna emasnya dengan tisu (apakah ini aman? ๐Ÿ˜€) --> si simcard tetep kekeuh dengan simbol ๐Ÿšซnya
5. Langkah terakhir: pasrah sudah, mungkin ini memang sudah suratan takdir hehe

Disaat saya sudah mulai rela melepaskan si Indosat, suami yang baru pulang dari kerja langsung nyeletuk,
"Besok Sabtu kita ke Kudus ya?"
"Eh, ada apa? Ada kondangan kah?"
"Ndak, kita ke gerai Indosat yang di Kudus, ngurus nomor adek."
"Emmm, ngga usah ngga apa-apa kok. Nanti beli yang baru aja lagi. Lagian nanti mas capek, pulang kerja langsung ke Kudus."
"Ndak apa-apa. Lebih cepat di urus lebih baik. Biar ngga kejadian kaya temennya mas."
"Emang kenapa sama temennya mas?" denger kata 'kejadian' firasatku kok ngga enak.
"Iya, nomornya udah ke blokir kaya adek gini. Trus pas mau di urus udah ngga bisa, nomor nya udah dipakai orang lain."
"Haaaa....aduhhh, jangan dong. Jangan sampe. Ya udah, besok Sabtu ke Kudus deh."
"Iya, pokoknya bakal mas perjuangin. Soalnya ini nomor spesial."

Tunggu...tunggu...tunggu..., daritadi cerita ini nomor spesial, tapi ngga dijelasin apanya yang spesial #pembacapenasaran hehehe. Jadi begini sodara-sodara, nomor Indosat ini saya beli ketika kuliah. Selang beberapa hari setelahnya, teman saya (yang sekarang jadi pacar halal saya hehe) juga membeli kartu Indosat dengan nomor yang hampir sama. Ya, nomor kami mirip, hanya beda 2 angka dibelakang. Bahkan saking miripnya, saya lebih hafal nomor 'teman' saya ini daripada nomor keluarga sendiri๐Ÿ˜†. Kadang sering saya goda, "Dulu beli nomornya nyari yang mirip yaaaa?". Dan nomor itu masih kami gunakan sampai sekarang menjadi suami-istri. Jadi, sayang kan kalau nomornya hilang.

Singkat cerita sampailah kami di gerai Indosat. Cukup ramai waktu itu. Saya ambil nomor antrian dan bergabung dengan nasabah lain yang sudah mengantri terlebih dahulu. Walaupun ramai, tapi penanganan di meja customer servicenya lumayan cepat, sehingga tidak terlalu lama hingga giliran saya tiba. Seorang mas CS mempersilahkan saya duduk dan menanyakan keperluan saya.
"Ini mas, nomornya ke blokir"
"Oh, baik Bu. Boleh saya pinjam KTP nya sebentar untuk konfirmasi"
Saya menyerahkan KTP saya. Kemudian saya diminta menyebutkan nomor Indosat yang terblokir. Sempat juga ditanya nama ibu kandung dan alamat tempat tinggal. Mungkin untuk konfirmasi apa benar itu nomor saya.
"Maaf, Ibu. Nomor ibu sudah mati. Kami bisa bantu mengaktifkan kembali. Tapi setelah diaktifkan statusnya akan berubah jadi pasca bayar."
"Lho? Untuk berapa lama itu mas?" Saya pikir itu sistem pengaktifan kartu yang mati.
"Selamanya, Ibu."
Saya: ๐Ÿ˜ฒ
"Sebentar ya mas, saya panggil suami saya dulu."
Kemudian si mas CS mengulangi penjelasan mengenai kartu pasca bayar tadi.
"Jadi nanti ada biaya minimal tiap bulannya, Ibu. Sebesar kurang lebih Rp 40.000,-", si mas menjelaskan lebih lanjut.
Saya teringat kalau nomor Indosat saya jarang sekali dipakai.
"Walaupun tidak pernah dipakai nelpon atau SMS, mas?" saya bertanya dengan galau.
"Iya betul, Ibu. Jadi saran saya lebih baik dipakai saja, daripada mubadzir."
"Dan kebijakan mulai Desember tahun ini, untuk kartu pasca bayar baru harus membayar biaya 3 bulan pertama diawal bu. Jadi untuk mengaktifkan nomornya, Ibu perlu membayar Rp 120.000,-"

"Oh. Terimakasih info-nya mas. Saya diskusikan dulu dengan suami saya."
Setelah diskusi singkat dengan suami, (karena tidak enak dengan nomor antrian berikutnya), akhirnya kami memutuskan mengaktifkan kembali nomor Indosat ini (yang aku lakukan dengan agak berat hati, tapi hanya sebentar, karena setelahnya justru saya merasa lega karena dapat mempertahankan nomor spesial ini). Good bye Indosat Ooredoo Prepaid ku. Dulu sampai nunggu notifikasi masa tenggang dulu baru isi pulsa. Sekarang udah ngga ada lagi skenario kaya gitu. ๐Ÿ˜… Jadi, kalau masih mau mempertahankan kartu prepaid nya, rajinlah isi pulsa biar tidak terlanjur seperti saya๐Ÿ˜Š.

Review
Sudah satu bulan ini saya menggunakan kartu pasca bayar. Karena sudah bayar biaya untuk 3 bulan, jadi belum terasa dikejar-kejar tagihan. hehe. Tapi rasanya agak longgar juga, waktu ada keperluan mendesak yang itu harus menelpon, tinggal telpon aja. Tanpa perlu khawatir sebelumnya karena pulsa tidak cukup. Eits, bukan berarti bisa kebablasan telpon sampai tagihan membengkak. Indosat Ooredoo memberikan sistem limit alert. Jadi kalau dalam satu bulan itu penggunaan pulsa kita sudah mencapai limit sekian rupiah yang dapat kita tentukan sendiri, akan ada alert yang dikirimkan melalui SMS ke nomor kita. Jadi kita bisa mengukur sendiri penggunaannya, agar tidak sampai berlebihan. ๐Ÿ˜Š


0 komen:

Post a Comment

Back to Top