pernah aku apdet status bunyinya "hasil coding MATLAB bisa di validasi dengan ARENA?"...
oke, untuk yang tahu betul siapa itu MATLAB dan ARENA, pasti bakal bales status ku dengan gemes...."ya ngga laaahhh"...alih-alih, salah satu temen ku berkomen ria dengan Pe-De nya "yup anda benar" hooo belom tahu dia ^.~
asal mula aku apdet status itu gara-gara bingung mengambil sikap atas coding MAtLab ku yang tak jua kunjung mencapai "the end" nya. amanah sampingan berupa asistensi Simulasi Sistem Industri dengan "bantuan" arena menampar logika ku. dua software ini berhasil mengerutkan dahi ku hingga dua kali lipat. apa mau dikata, bermain dengan logika jadi alternatif tak terelakkan.
sebenarnya
4
CHI, si kucing kecil.
dah lama ga ngereview pilem...maklum, time nya rebutan ma deadline tugas akhir. tapi refreshing tetep dunk walo dikit-dikit...hoho..
ne film judulnya "chi". film kartun Jepang yang nyeritain tentang anak kucing yang terpisah dari rombongan ibunya. pas ilang ditengah lapangan main (kalo di negara kita macem alun-alun), si chi ini ditemuikan oleh boy kecil bernama Youhei...singkat cerita, chi diangkat jadi peliharaan dan menjalani masa balitanya di "rumah baru"nya bersama keluarga Youhei. film dengan total 80 episode ini menceritakan detail mengenai tumbuh kembang se ekor kucing. mulai dari
ne film judulnya "chi". film kartun Jepang yang nyeritain tentang anak kucing yang terpisah dari rombongan ibunya. pas ilang ditengah lapangan main (kalo di negara kita macem alun-alun), si chi ini ditemuikan oleh boy kecil bernama Youhei...singkat cerita, chi diangkat jadi peliharaan dan menjalani masa balitanya di "rumah baru"nya bersama keluarga Youhei. film dengan total 80 episode ini menceritakan detail mengenai tumbuh kembang se ekor kucing. mulai dari
teringat masa kecil ku (part I)
Hmm kalo cerita masa kecil, aku jadi semangat ’89. Terhitung TK hingga 5 SD, aku ngabisin waktu kecil di pinggiran kota Jakarta. Ku bilang pinggiran coz lingkungan kami benar2 areal penduduk tanpa dampingan gedung pencakar langit seperti dibelahan Jakarta lainnya. Bahkan saking “pinggirnya”, radius sekian meter tidak ada mall terdekat yang bertengger.isi dompet serasa tentrem sentosa hehe.
Namanya juga anak kecil. Every day is a dolan day. Istilahnya sekolah Cuma buat selingan aja. Bayangin aja, skolah cuman dari jam 7 sampe jam 12, senin sampai sabtu. Kalo kata dosen ku, ntu jam bukanya sekolahan, kalo kegiatan sekolahnya sendiri ga tahu berapa lama. Hehe. Kadang
pe-lamar-an
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Q.S. Al Ahzab:59)
Waktu itu saya sedang duduk santai disebelah teman yang sedang membaca majalah. Tak lama sampailah ia pada rubric ‘tokoh’. Kebetulan waktu itu tokohnya mbak Anna yang ada di KCB. Isi rubrik adalah tanya jawab pihak majalah dengan sang tokoh yang kini tercatat aktif sebagai duta internet. Ah paling
SUKA :) duka :( ngOreKSi
tiap menjelang akhir semesteran, BPM (Badan Pelaksana Mentoring) khususnya dan mentor umumnya punya gawe lumayan. mengadakan UAS Mentoring untuk sekitar 1500-an Maba. dan yang paling menguras perut (saking kerja keras jadinya kelaperan) adalah proses pengoreksian. berhubungan belum punya sistem yang canggih, jadilah pengoreksian dilakukan secara manual. setiap lembar jawaban milik masing-masing 1500 maba dikoreksi dengan copy-an kunci jawaban...One-by-One! ooowww....
yang paling sulit bagi saya pribadi adalah proses pemberian nilai itu sendiri. kadang tidak tega ketika harus memberi nilai dibawah rata-rata. tapi tertumbuk pada kenyataan si-maba-memang-belum-bisa- mengerjakan + standar penilaian yang sudah ditentukan, mau tidak mau nilai yang keluar seadanya. saya jadi bisa merasakan dilema seorang dosen yang bingung menghadapi kenyataan nilai mahasiswanya yang keterlaluan jelek ketika mengoreksi. hmm....berterima kasih lah anda pada dosen anda.... :D
human error pun bermunculan pasca pengoreksian rampung seluruhnya. ketika sedang membereskan berkas-berkas yang berceceran, saya menemukan lembar kunci jawaban. anehnya lembar itu sudah berisi coret-coretan "cek" dan "silang "yang menunjukkan kalau lembar itu habis dikoreksi. ya, KUNCI JAWABAN DIKOREKSI sodara-sodara...hahaha...saking semangat+ga nyadar paling...harap dimaklumi hehe
ketika santai-santai melepas penat itu, salah satu dari kami berceletuk..."oiya, aku ada janji besok Jum'at...Jum'at itu hari apa ya?"...siiiing...anak2 disekitarnya loading, baru tertawa setelahnya...."yeee jum'at ya jum'at...sekalian aja nanya Januari tu bulan apa ya?" haha...saking capeknya mungkin, jadi tidak selaras antara fungsi otak dan fungsi mulut hehe....
tapi ga semuanya duka a.k.a capek...kadang juga kita terhibur dengan jawaban yang menurut kami lucu...kreatif...ha. contoh yang ini off record ja, tidak dipublish secara umum hehe...
bermain bersama TOEFL :D
dari sekali test TOEFL yang pernah saya ikuti kemarin, sekilas tertangkap kesan bahwa kemampuan yang benar-benar dibutuhkan adalah penguasaan vocab yang mumpuni. dari ke-tiga section: listening, grammar, reading, saya simpulkan bahwa kesemuanya hanyalah permainan vocab
listening section_pertanyaan yang muncul tiap selesai conversation atau explanation bukanlah pertanyaan ekstrinsik, melainkan pertanyaan instrinsik. banyak jebakan dari jenis pertanyaan ini terutama bagi yang kurang mampun mendengarkan conversation dengan seksama. intinya adalah vocab. misal ada contoh conversation:
student: Mr. Cornwell, can I have your time to consult my assignment?
Mr. Cornwell: please go on.
soal: apa maksud pernyataan Mr. Cornwell
mungkin contoh diatas termasuk sederhana dan kecenderungan dianggap remeh. tapi kalau tidak mendengarkan secara menyeluruh, maka kalimat "go on" akan terdengar
listening section_pertanyaan yang muncul tiap selesai conversation atau explanation bukanlah pertanyaan ekstrinsik, melainkan pertanyaan instrinsik. banyak jebakan dari jenis pertanyaan ini terutama bagi yang kurang mampun mendengarkan conversation dengan seksama. intinya adalah vocab. misal ada contoh conversation:
student: Mr. Cornwell, can I have your time to consult my assignment?
Mr. Cornwell: please go on.
soal: apa maksud pernyataan Mr. Cornwell
mungkin contoh diatas termasuk sederhana dan kecenderungan dianggap remeh. tapi kalau tidak mendengarkan secara menyeluruh, maka kalimat "go on" akan terdengar
Subscribe to:
Posts (Atom)