sebuah film. saya dapat dari seorang temang, agunkzone89. ketika dengan "tidak sengaja" mengutak-ngatik hard disk eksternal-nya (hehe pizz goenk ^_^). judul nya tanpa tedeng aling-aling. langsung menuliskan dengan mantap "artificial intelligent" tanpa bermaksud menyembunyikannya dengan bunyi judul lainnya. hmm, tema yang cukup menantang. saya sudah lama mengenal istilah ini. namun untuk membaca artikel-artikel terkait AI ini, kiranya mata dan otak saya hanya dapat menampung sekitar 2-3 lembar untuk kemudian menyerah karena tak kunjung paham. jadi ketika saya menemukan film ini, langsung saya co-past. setidaknya saya bisa lebih tahu apa dan bagaimana AI itu dengan cara yang lebih menyenangkan.
film ini diawali dengan sebuah prolog, yang bagi saya, mengerikan. dikatakan bahwa pada beberapa waktu mendatang,
layaknya jurnal international saja, he. tapi sekedar memberi tahu bahwa ini hanya lah hasil coretan tak berdosa sebagai bahan ujian tulis pada mata kuliah Kapita Selekta. selamat menikmati ^_^
Pengaruh Aplikasi Strategi Mass Customization pada Penerapan Teknologi Informasi Perusahaan
Liliek Nurkhalida
NRP. 2507100703
Jurusan Teknik Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya, Jawa Timur, 60111, Indonesia
Abstract
Mass customization menjadi konsep yang marak dibicarakan diberbagai kesempatan.dengan prioritas produksi berbasis “design-by-costumer”, perusahaan tidak perlu lagi melakukan produksi untuk barang yang belum tentu terjual. Produk akan tepat mengenai keinginan konsumen. Hal ini memberikan keuntungan yang signifikan bagi perusahaan juga konsumen. Oleh karenanya banyak perusahaan yang kemudian mencoba beralih dari strategi mass production menjadi strategi mass customization. Transformasi ini tentunya membutuhkan adaptasi proses bisnis pada perusahaan yang bersangkutan. Salah satu aspek support system dalam bisnis proses adalah dukungan teknologi informasi yang memadai. Informasi mengenai kebutuhan konsumen dan teknologi proses manufaktur untuk mewujudkan produk tersebut menjadi input yang sangat penting bagi perusahaan. Transfer informasi dengan supplier untuk memenuhi kebutuhan ini pun menjadi tulang punggung kelancaran proses. Sistem informasi yang ada harus mengintegrasikan kebutuhan tersebut seefisiensi mungkin agar proses Mass Customization ini dapat menekan faktor biaya dan waktu seminimal mungkin.Sehingga pada akhirnya keuntungan sebesar-besarnya yang merupakan tujuan awal dari penerapan Mass Customization ini dapat dicapai oleh perusahaan.
1.Introduction
Meningkatkan kepuasan pelanggan, dalam banyak kasus, akan meningkatkan profit perusahaan yang bersangkutan [1]. Hal tersebut mendasari lahirnya sebuah konsep Mass Customization, dimana usaha untuk memberikan produk sesuai preference konsumen dengan harga yang murah menjadi prioritas utama. Mass Customization juga memberikan keuntungan dari sisi lain, diantaranya biaya produksi dan inventori yang rendah, waste pada rantai pasok yang berkurang, informasi akurat mengenai kebutuhan real konsumen, serta pencapaian service level yang tinggi [2,3].
“money never sleep” sebuah kutipan judul dari film Wall Street 2 yang barusan ku co-past dari teman satu kampus. Film ini sepertinya menceritakan seorang pemuda yang berusaha mengembalikan nama baik orang tua yang sudah dia anggap seperti ayahnya sendiri. Dilatar belakangi oleh para pelaku bursa dan pemegang saham yang seketika dapat panik secara bersamaan mendengar isu sensitif yang menyangkut perubahan nilai saham. dampat yang mengerikan. Ku bilang “sepertinya” diawal karena sebenarnya tidak tahu persis detail prolog yang ingin disampaikan si pembuat film. Selama dua jam ku belain menghabiskan filmnya dengan resiko kuping merah, bukan karena apa-apa, tapi karena film yang ku co-past membabi buta ini (tanpa lihat reviewnya dulu) TERNYATA tidak ber-subtitle. Aha. Jadilah diriku dengan spaneng a.k.a fokus tingkat tinggi mencoba meraba-raba dialog “ngomong apa sich mereka?”. Penderitaan tidak berhenti sampai disitu. alih-alih mendengarkan dengan serius, aku malah bolak-balik membuka dictionary electronic untuk mencari arti kata dari sekedip kata yang sempat tertangkap telinga. fokus ku terbagi,
4 desember barusan kemarin, UAS mentoring rek. untuk maba tentunya. pukul 7 pagi, maba sebanyak kurang lebih 1500 orang dari berbagai jurusan berkumpul diruang utama masjid. sebelum uas, mereka disuguhkan materi yang diisi oleh narasumber dari luar kampus. kebetulan waktu itu kami panitia mengundang pak Iman Supriyono, penulis buku Guru Goblok, Murid Goblok. beliau membawakan materi dengan fantastico,
sesuai dengan jam terbangnya yang tinggi *lebih profesional maksudnya,he. saya tidak bisa mengikuti full materi beliau karena harus membantu panitia lain mempersiapkan uas yang belum 100% deal. namun sebercik part dari materi beliau sempat saya tangkap jelas. kata-kata yang terbang di udara seakan menyeting antena telinga saya untuk fokus pada satu titik, karena satu kata "mahar". ada apa dengan mahar?
film dokumenter berdurasi 2 jam lebih. mengangkat langsung profile chief of editor (Anna Wintour) dari VOGUE, majalah fashion yang memiliki pengaruh besar pada industri fashion. menyitir proses "perakitan" majalah dengan ketebalan 10 kali majalah normal, khusus penerbitan edisi bulan September.
pertama kali saya mendengar tentang film ini adalah dari senior saya yang mengisi materi pada sebuah pelatihan jurnalistik yang saya ikuti. sebuah film dokumenter yang menceritakan proses dilahirkannya suatu majalah fashion kelas dunia bernama VOGUE. jujur saya baru pertama kali mendengar nama "VOGUE" ketika itu, dan saya merasa menjadi orang kampungan
berita mengenai merapi dan letusannya sepertinya tidak akan pernah dingin. akan selalu ada berita hangat tentangnya karena status teraktifnya sedunia. cukup hangat saja semoga, tidak panas dengan berita-berita yang memilukan, sepanas lahar yang antri keluar dari mulutnya. bagi saya berita-berita mengenainya belakangan ini seakan mengangkat memori yang sempat mengendap antara aku dan merapi. beberapa tahun lalu, beberapa kilometer dari tempat saya menuntut ilmu sekarang.
tepatnya lima tahun lalu, sekitar 380 km kearah selatan dari surabaya, tempat saya menuntut ilmu sekarang. ketika saya menempuh separuh studi 2 SMA saya disebuah pondok pesantren di kota santri, Solo. suatu pagi dihari aktif sekolah, bergulat dengan rutinitas yang sama menjelang masuk kelas. sejam sebelum bel masuk sekolah berbunyi, rutinitas pagi hampir semua selesai. mandi, beberes kamar, menyetrika seragam, menyiapkan buku pelajaran untuk hari itu. saya dan teman-teman berleha-leha sejenak dikamar sambil menunggu waktu sarapan pagi. saya agak lupa pembicaraan apa yang sedang kami debatkan saat itu, karena tiba-tiba
halaman ke sembilan-puluh-tujuh. tepatnya pada buku "Profil 50 Entrepreneur Kampus ITS". anda akan menemukan "PROXY.Corp" tercetak dengan warna jingga semi-muda, font Times New Roman, size 40. sebuah nama yang sempat terlahir ke dunia. representasi keinginan kuat dua orang mahasiswa yang ingin mencoba keluar dari zona aman. bersama dengan 29 "perusahaan" lainnya, kami yang masih tercatat sebagai mahasiswa di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya ini telah melewati seleksi untuk akhirnya dapat berbagi sedikit pengalaman mengenai usaha kami.
berawal dari sms seorang teman yang dia forward dari dosen di jurusannya. SMS dengan pengirim awal pak Suharjupri tersebut berbunyi yang intinya: dalam rangka dies natalis ITS yang ke-50, rektorat berniat
Perkenankan saya untuk memperkenalkan usaha yang dijalankan oleh teman-teman kami sekampus seperjuangan. Yang berani menembus atmosfer akademik dengan terjun kedalam dunia bisnis. Menjadi usahawan muda ditengah-tengah kesibukan kuliah yang tidak longgar. Mereka adalah entrepreneur muda calon ST, SSi, S.Komp yang sudah "bosan" dengan zona nyaman. Beberapa usaha yang digawangi oleh anak muda yang masih menyandang status mahasiswa, diantaranya:
1. You Can Private - jasa private SMP SMA
2. Optimus - LBB
3. Siplho - menjual gadget elektronik dan sejenisnya