7

ustadz baru, jangan dikerjai rek, ga ilok (he)

side A

4 desember barusan kemarin, UAS mentoring rek. untuk maba tentunya. pukul 7 pagi, maba sebanyak kurang lebih 1500 orang dari berbagai jurusan berkumpul diruang utama masjid. sebelum uas, mereka disuguhkan materi yang diisi oleh narasumber dari luar kampus. kebetulan waktu itu kami panitia mengundang pak Iman Supriyono, penulis buku Guru Goblok, Murid Goblok. beliau membawakan materi dengan fantastico,
 sesuai dengan jam terbangnya yang tinggi *lebih profesional maksudnya,he. saya tidak bisa mengikuti full materi beliau karena harus membantu panitia lain mempersiapkan uas yang belum 100% deal. namun sebercik part dari materi beliau sempat saya tangkap jelas. kata-kata yang terbang di udara seakan menyeting antena telinga saya untuk fokus pada satu titik, karena satu kata "mahar". ada apa dengan mahar?
 lho, pak kenapa maba-maba ini disiram materi-materi macam mahar begitu? mereka masih kecil. he. ternyata oh ternyata mahar ini dikaitkan dengan kisah sukses entrepreneur ala Nabi Muhammad SAW tercinta.

begini ceritanya. konon, ketika Nabi melamar Khadijah, mahar yang diberikan adalah 300 ekor unta dan 2 kilogram emas. nah, pak Iman mengkalibrasi mahar tersebut dalam hitungan dunia modern saat ini. unta jaman dahulu bisa dikatakan sebagai kendaraan paling baik. dan kalau mau dianalogikan, kendaraan paling baik jaman ini boleh dikata Mercedez Benz. alias mahar nabi setara dengan 300 unit mobil MB. uhuk. waw. belum 2 kilogram emas murni yang entah jadi berapa kalau dikalkulasi jadi Rupiah. tak mungkin semua itu diusahakan kecuali dengan back up financial yang kuat. tergambar jelas kesuksesan nabi dalam berentreprenur dari maharnya tersebut.
side B
uas pun akhirnya dimulai. semua maba diatur untuk menempati posisi yang telah ditentukan. soal dibagikan. dan waktu pengerjaan pun dimulai. saya menjadi tenaga sukarela untuk berkeliling menjaga agar tidak ada transfer jawaban antar individu a.k.a mbacemisasi. ketika berkeliling, tiba-tiba ada maba yang memanggil saya. dia bertanya, mbak boleh buka Al-Qur'an kah? oh, ga boleh dek. awalnya saya bilang ga boleh karena memang sifat uas nya adalah close book. beberapa menit kemudian saya sadar kalau kalau soal yang ada pasti tak bersimpang jauh dari intisari dalam Qur'an, namanya juga uas mentoring.he. dari kejadian itu, memori saya seakan menyibak kisah sekunder di pondok dulu. pernah saya dengar sebuah kisah, nyata tapi konyol. huft ada ada saja.
cerita ini berjalan tak enak bagi mereka yang menjunjung kejujuran dan moral. tapi menjadi hiburan bagi yang melihatnya dari sisi berbeda. jadi ceritanya begini. waktu itu kalau tidak salah sedang dilakukan ujian Qur'an Hadist. dari nama mata pelajarannya jelas ini adalah pelajaran yang membahas lebih dalam mengenai kandungan dalam Al Qur'an  dan Al-Hadist. ada soal pilihan ganda dan soal melengkapi ayat Al-Qur'an. ada ustadz muda lulusan non-pondok yang ditugaskan menjaga disebuah kelas putra. ada Al-Qur'an yang memang wajar ada dihampir setiap laci meja kelas putra karena aktifitas mengaji pagi harinya diruang yang sama. dan sebagai pelengkap, ada conversation antar salah satu peserta ujian dengan pengawas (ustadz muda):

peserta: *mengangkat tangan*
pengawas: ya, ada apa?
peserta: ustadz, saya boleh baca Al-Qur'an sebentar? menenangkan pikiran...
pengawas: *dengan wajah sok perhatian* ya, silahkan
peserta: *dengan wajah tidak berdosa, santai membuka Al-Qur'an dan mulai membacanya, ada senyum kemenangan yang tersimpul dibibirnya*
peserta lain dalam ruangan: singgggggggggg...................jenius!

tentunya apa yang dikatakan 'peserta' sama sekali bukan niat aslinya dalam membuka qur'an. menenangkan pikiran???? hanya alasan, menutupi niat aslinya yang tidak hapal dengan ayat yang harus dilengkapi pada soal. wah wah wah botjah, ga ilok rek mbohongi ustadz polos. tapi tak apalah sekedar cerita kecil untuk bahan pelajaran yang lainnya. ^_^

7 komen:

Anonymous said...

km klo jadi pengawas pasti disegani ama peserta ujian ya liek... pada takut ngeliat taring mu.... hueeheeee....

dianputri said...

hahaha... yang aku baca 2 paragraph terakhir... kapan2 boleh ah niru tuh bocahh.... wkwk :P

liek said...

mie: lha kalo aku ngawas ndak bakal pasang senyum a.k.a taring ku ga keluar hehe
po'o: parah emang tu anak, memanfaatkan keluguan ustadz q huohoho

syalala said...

tes tes

syalala said...

ada loh buku yg mengupas tuntas sisi enterpreneur Rasul, mb-ku punya, tebel, hoho

liek said...

iya kah? mmm nti deh kalo gw rada longgaran bole masuk list baca gw haha :mj

syalala said...

jiahh, sok sibuk, wokeh2, ustazah qonita :e

Post a Comment

Back to Top