3

The September Issue

executive summary:

film dokumenter berdurasi 2 jam lebih. mengangkat langsung profile chief of editor (Anna Wintour) dari VOGUE, majalah fashion yang memiliki pengaruh besar pada industri fashion. menyitir proses "perakitan" majalah dengan ketebalan 10 kali majalah normal, khusus penerbitan edisi bulan September.


pertama kali saya mendengar tentang film ini adalah dari senior saya yang mengisi materi pada sebuah pelatihan jurnalistik yang saya ikuti. sebuah film dokumenter yang menceritakan proses dilahirkannya suatu majalah fashion kelas dunia bernama VOGUE. jujur saya baru pertama kali mendengar nama "VOGUE" ketika itu, dan saya merasa menjadi orang kampungan
 ketika dikatakan bahwa majalah ini adalah majalah kelas dunia. he. dengan menggebu-gebu senior saya menceritakan bagaimana hebohnya para kru majalah dalam menyusun edisi khusus yaitu edisi bulan september, dimana VOGUE diterbitkan dalam halaman yang tebalnya tidak lazim untuk ukuran majalah biasa. cover dari edisi ini sendiri menyita kurang lebih 4 jam perhatian kru majalah untuk menentukan posisi senyum terbaik dari model cover. huft. penasaran...sangat sangat penasaran.

pelatihan itu saya ikuti hampir setahun yang lalu. nyaris saya lupa betapa penasarannya saya dengan film tersebut sampai akhirnya takdir membawa saya padanya. beberapa waktu lalu tepatnya ketika saya berada di Jakarta dalam keperluan Kerja Praktek. melepas penat setelah hampir seminggu "bekerja", saya dan teman KP saya memutuskan untuk hunting film di Mall Ambassador, bilangan Kuningan, Jakarta Selatan. tidak perlu susah mencari karena stand yang menjual keping hitam film karena terletak tepat didepan pintu masuk Mall. langsung saja saya menyerbu ke rak bertitle barat, sedang teman saya sudah mulai asik di rak dorama Korea. seketika mata saya tertumbuk pada film dengan bungkus cover dominan putih. berulang kali saya cek judul dari film itu untuk memastikan saya tidak salah baca. tidak diragukan lagi, ini "The September Issue" yang saya cari-cari. tanpa tedeng aling-aling, langsung saya bayar film tersebut dan tak sabar untuk membukanya dilaptop. WAW, I got It! :)

The film was really amazing, especially for the one who interested in fashion and journalism. sebuah film dokumenter yang menceritakan proses pembuatan suatu majalah fashion. bukan majalah fashion biasa, karena beberapa sumber menyatakan majalah ini sebagai kitab sucinya orang fashion di Amerika. dan edisi bulan September adalah edisi spesial karena merupakan edisi pembuka "era perubahan" dalam dunia fashion. isu mode style yang diusung dalam edisi ini akan mempengaruhi mayoritas life style masyarakat setahun kedepannya. dan orang bertangan dingin yang berada dibalik ketenaran majalah ini adalah seorang kepala editor yang mempunyai sense of jurnalism yang tinggi, Anna Wintour. digambarkan difilm tersebut bahwa Anna adalah wanita berkarakter tegas, menaruh perhatian yang besar pada setiap detail dari pekerjaan yang dijalaninya. dia sangat detail melihat bagaimana suatu gambar harus diambil (teknik, tempat, fotografer dsb), model yang digunakan, bahan dan potongan pakaian dari pakaian yang ditampilkan dalam majalah, alur "cerita" pada majalah dan lain sebagainya. semua hal tersebut harus benar-benar sesuai dengan tema majalah pada bulan penerbitan. bahkan dia tidak berat fikir ketika harus melakukan re-shoot ketika terdapat sedikit cacat atau feel yang kurang tegas pada foto yang telah diambil. padahal menurut salah satu senior lainnya, untuk satu kali shooting saja sudah membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

sebelah kiri Grace, sebelah kanan Anna

film dokumenter berdurasi 2 jam lebih ini diambil pada penerbitan VOGUE edisi September tahun 2007. kantor majalah VOGUE yang penuh sesak dengan banyak sekali pakaian, tas, sepatu, ikat pinggang dan segala aksesori lainnya disatu sisi. disisi lainnya adalah ruang meeting, baik meeting kru maupun dengan dengan para shareholder. semua pakaian yang digunakan untuk shooting datang dari merk-merk terkenal seperti Channel, Prada, Hillary dan lain sebagainya. yang saya masih bingungkan sampai sekarang adalah apakah pakaian-pakaian tersebut dibeli atau disewa atau dipinjam? karena sangat banyak sekali dan sepertinya tidak sekali pakai. hmm... . sesi yang paling menyenangkan adalah shooting. shooting dilakukan bahkan hingga ketempat-tempat yang menarik didunia, Paris, London, Roma dsb. tempat yang menawarkan nuansa indah, dan yang terpenting adalah sesuai dengan tema. Adalah Grace, seorang editor senior lainnya di VOGUE. dia sangat ahli dalam melakukan pekerjaannya, terutama dalam melihat angle terbaik dari sebuah pemotretan. kru lain pernah berkomentar bahwa Grace dapat menghidupkan sebuah gambar, mengkombinasikan warna pada objek foto dengan apik, dengan hasil yang elegan dan memuaskan. saya pun mengakui hal tersebut, dia memang jenius dibidangnya. really really good job!


salah satu foto out-of-the-box "kerjaannya" Grace
cover kontroversi (senyumnya "bergigi" atau tidak)
pekerjaan anggota kru lainnya pun tidak dapat hanya dipandang sebelah mata. ada yang bertugas menyediakan semua logistik pakaian, melakukan survei lokasi pemotretan, melakukan pemotretan dan mencetak hasil pemotretan, dan menyusun halaman demi halaman menjadi suatu halaman yang dapat memberikan cerita tersendiri bagi para pembaca. mereka benar-benar bekerja dikejar waktu. untuk keseluruhan proses dibutuhkan waktu +- 5 bulan untuk edisi September special ini. mereka benar-benar serius dalam menggarap majalah mereka. menentukan dengan jeli dan dengan sense of future yang kuat mengenai isu fashion apa yang akan dibawa oleh VOGUE pada edisi ini. karena pengangkatan isu ini akan berdampak besar pada industri fashion yang bisa dikatakan cukup besar di Amerika sana. kalau tidak salah disebutkan difilm perputaran uang pada industri fashion ini mencapai 300 juta dollar. Anna sebagai kepala editor pun sangat ketat dalam menjaga isu ini tetap dalam alur cerita majalah. untuk setiap halaman yang disodorkan oleh krunya untuk dimasukkan dalam majalah, dia sangat jeli melihat peluang-peluang yang ada. "apakah model ini sesuai dengan topik?" "apakah kita harus benar-benar melakukan ini?" "kau bisa meletakkan pakaian itu pada edisi November atau mana saja, tapi bukan sekarang (September)", "bukankah pakaian ini sudah pernah kita tampilkan pada edisi sebelumnya". "model ini tidak memiliki karakteristik yang kuat untuk menunjukkan isu edisi kali ini" dan lain sebagainya dan lain sebagainya. banyak hasil kerja keras yang disia-siakan karena Anna berkata tidak, namun tidak ada yang berani membantah karena mereka semua tahu insting Anna sangat kuat terhadap apa-apa saja yang sekiranya bisa menjual. bahkan Grace yang jenius harus berkali-kali reshoot untuk kesalahan kecil yang dibuat seperti color-blocking, too-many-black dress, seems like fake picture dan lain sebagainya. namun kerja keras mereka ternyata tidak sia-sia. mereka berhasil memecahkan rekor dengan menerbitkan majalah setebal 644 halaman dalam sekali terbit! amazing isn't it?



the quote for this film:
1. "my eyes famine of beauty"
2. "oh, the black one. i'd get fire for that one"

recommended film: ****

3 komen:

aliepati said...

wuzz blog kamu juga keren liek ^-^

( dan tulisannya panjang ...D)

Ayos Purwoaji said...

hehehe film ini memang bagus Lik, nah baru saja ada yang bikin versi Indonesianya, judulnya Fashion Satu Hari, silahkan dicari :)

liek said...

brati tentang majalah fashion terbitan Indonesia kah? hmm boleh boleh thx infonya mas ;)

Post a Comment

Back to Top