0

Maka, menulislah untuk berbagi

seneng banget pas ketemu kata-kata ini dibagian otakku yang sepertinya sudah mulai mengabu-abu tua (apa maksudnya????????).
perenungan pembuka: sebuah tulisan yang pernah atau sering kau buat itu setidaknya pernah mengutip sebuah statement yang kau anggap bagus, relevan dengan tulisanmu, sangat mendukung pernyataanmu, dan tentunya layak muat dalam tulisanmu (yang bahkan kau tidak tahu bagaimana kualitas tulisanmu dan seenaknya saja menentukan kualifikasi cocok tidaknya kutipan dalam tulisanmu itu,,, haha sounds like me???).
content dalam content bukan sekedar content dalam content, karena didalam content dalam content itu masih ada contentnya, dan itu dikhususkan bagi orang yang bisa menangkapnya. seperti kemarin ketika membaca tulisan teman yang dengan seluruh kebanggaannya memperkenalkan blog barunya pada saya, dan langsung saya buka untuk memastikan keeksisannya (hehe, peace phee, bukan ga percaya lho....sekedar memastikan kalau anda bisa dipercaya ;)). sang empunya blog menulis

tentang bagaimana dia merasa tersindir dengan kata-kata temannya mengenai orang besar yang giat menulis. Diperkuat dengan ingatan masa lalunya saat temannya pernah memberi petuah 

"orang besar berawal dari karya besar dan karya besar berawal dari mimpi-mimpi yang besar". 

Dari artikel dia, saya mendapatkan "content" tentang perenungan diri, tentang bagaimana diri ini seharusnya menghasilkan sebuah karya dalam hidup. Tentang betapa sangat mudah untuk merealisasikannya untuk sekarang ini adalah dengan menulis. Tentang bagaimana ke-istiqomah-an menulis itu tetap bercokol dihati dan pikiran. Tentang temanku yang dulu hobi menulis kini bersedih karena tidak sempat lagi menulis karena kesibukan yang mengejarnya. Dan dari petuah itu juga saya dapat menarik suatu "content" tentang makna yang tersirat. Dimana segala sesuatunya membutuhkan proses. Dengan melalui proses yang semakin berat, maka kita akan menjadi orang yang siap menghadapi kemungkinan-kemungkinan lebih berat dalam hidup. Alaisa kadzalik? :)
 

Jadi kesimpulan dari paragraf ke-3 ini adalah bahwa content akan beranak pinak, membangun sebuah pohon content dengan cabang content-content lainnya. Dan akan kau dapati semakin banyak hikmah didalamnya.  

Maka, menulislah untuk berbagi.
 Karena satu tulisanmu bisa jadi akan bermakna lebih bagi orang lain.

Hal senada akan terjadi pada saat kita membuka sebuah blog kemudian membuka blog lain dari link blognya, dan karena menarik, kita terus terbawa sampai sudah berada jauh dari blog asal yang pertama kali kita buka. Trust me, itu akan jadi sebuah pengalaman yang sangat seru. Apalagi ketika mendapati blog dengan tulisan-tulisan yang menyentuh interest kita. Kita akan lama tenggelam didalamnya. Dan apabila ada sugesti link ke blog atau situs lain dengan bahasan serupa, akan dengan serta merta mendorong kita untuk terus masuk, semakin masuk dan terus masuk. Bahkan saking masuknya, ada kemungkinan kita mengklik link blog dan mendapati kita kembali kehalaman awal ketika kita membuka situs pertama kalinya. 

Hmm. Seru! Asyik! Unstopable moving! Hal demikian nyata terjadi pada saya. Saya telah mengarungi berbagai macam tulisan keren dan menggugah tentang desain (salah satu interest saya) dan mendapati diri telah duduk disana lebih dari 3 jam tanpa sedikit pun terpengaruh hiruk pikuk sekitar. Tenggelam sedalam-dalamnya. Didalam content dalam content. 😃

0 komen:

Post a Comment

Back to Top