Ayo...ayo...waktunya jalan-jalan nih. Biasanya pergi berduaan aja sama suami. Tapi kalau ke pantai cuma berdua kayaknya kurang seru. Akhirnya terseretlah 8 orang dewasa dan 3 anak kecil dalam rombongan. Jadi total ada 13 orang dalam satu avanza. Hahay, seruuu...
Pantai yang kami tuju kali ini termasuk dalam deretan pesisir pantai Jepara. Kalau kalian kenal atau pernah dengar pantai Kartini, nah, kami berdarmawisata ke tetangganya. Mendengar pantai, anak-anak kecil dalam rombongan berseru-seru senang ingin segera menyeburkan diri dalam buaian ombak kecil tepi pantai.
Setelah menempuh kurang lebih 3 jam perjalanan (yang tak disangka akan sejauh itu), akhirnya kami menemukan gapura selamat datang. Ya, perkenalkan pantai indah ini, Pantai Bandengan. Eh? Apa banyak bandeng nya disini? Mmm, kalau kalian tanya saya, dan dari hasil pengamatan saya, tidak melihat bandeng walau seekor. Kenapa dinamakan bandengan, belum sempat saya googling. Hehe.
Pantainya cukup terawat, terlihat dari beberapa fasilitas yang masih layak pakai. Balai untuk tempat bersantai, penyewaan pelampung, penyewaan tikar, toilet bilas. Deretan warung souvenir dan makanan tertata rapi bersebelahan dengan tempat parkir, agak jauh dari pantai. Tidak ada kuda ataupun kereta kuda seperti yang pernah saya jumpai di beberapa pantai jogja. Areal pantainya cukup panjang. Terdapat pembatas di 200 meter lepas pantai untuk tujuan keselamatan para pengunjung yang berenang.
Saking meruahnya pengunjung pada hari itu (maklum libur tahun baru), kami sampai bingung memilih spot yang nyaman untuk berenang atau sekedar bermain air. Akhirnya kami memutuskan untuk mencoba naik perahu terlebih dahulu. Dengan biaya Rp 15.000/orang dewasa dan Rp 10.000/anak kecil, perahu berkapasitas sekitar 20 orang ini melaju dibantu dengan mesin. Awalnya kami kira hanya akan diantar melihat-lihat area laut yang lebih jauh dari pantai. Ternyata kami terus dilajukan selama 20 menit menuju objek wisata lainnya, Pulau Panjang. Mengikuti arus penumpang lainnya yang turun, kami ikut turun penasaran, ada apa di Pulau Panjang ini.
Kami masuk melewati gapura selamat datang, dan mendapati pantai yang lebih bersih (dan lebih sepi manusia) disebelah kiri pintu masuk. Wahhhh, langsung saja anak-anak kecil berlari tidak sabaran menuju pantai. Eh, eh, lepas dulu bajunya. Ga bawa baju ganti loh. Oh, tenang, masalah baju ganti, cukup beli dipedagang pakaian yang ada disana. Cukup murah kok, Rp 15.000 untuk satu stel baju anak. Tak salah kami memutuskan naik kapal terlebih dahulu. Akhirnya bisa main air yang jelas lebih jernih daripada air dipantai bandengannya sendiri. Kekurangannya hanya satu. Toilet bilasnya terletak cukup jauh dari pantai.
Puas berenang cipak-cipuk ala anak-anak, kami memutuskan kembali (yang disambut berat hati anak-anak yang masih asyik berendam). Kami kembali dengan kapal mana saja yang bersiap berangkat pulang, tanpa perlu membayar kembali. Goyangan ombak yang agak besar cukup membuat perut saya agak mual. Tapi angin sepoi-sepoi dan cipratan air sesekali membuat suasana lebih segar. Kami kembali dengan perasaan puas. Kapan-kapan main lagi ya? :D
Beberapa tips dari saya:
1. Pastikan anda tidak masuk angin atau perut tidak kosong sebelum naik perahu. Karena hal ini dapat membuat anda mudah mual dengan goyangan perahu.
2. Usahakan membawa bekal makanan dari rumah, untuk mengirit pengeluaran. Apalagi setelah berenang pasti anda akan merasa lapar karena banyak energi yang terpakai.
3. Gunakan jaket pelampung yang telah disediakan ketika naik perahu, sebagai tindakan preventif.
4. Hati-hati ketika mengambil gambar diatas perahu. Jangan sampai kamera atau ponsel anda jatuh tergelincir kedalam laut.
0 komen:
Post a Comment