Love from the past 10 years

www.pinterest.com

"Mas...mas...puisi nya yang dulu itu
mana? Yang ada selendang selendang nya itu lho," tanya ku pada sang suami suatu sore.
"Eh? Oh yang itu, wah lupa, Mas. Dimana ya?" jawab suami ku sambil berusaha mengingat-ngingat.
"Yahhhh, adek kan pengen baca lagi, dulu kan ga terlalu ngeh," maklum, dulu kita hanya teman biasa (atau aku saja yang menganggap nya begitu? Hehe)
Setelah nihil dalam pencarian dilubuk drive kompi paling dalam, mencoba search di google (andelan banget ya kayaknya si mbah gugel ini), akhirnya didapati si puisi dengan manisnya bertengger di kolom kompasiana milik suami, yang kini sedang mati suri (entah kapan lagi hidupnya "kapan mas?" hihi).
Langsung saja ku bookmark link nya. Habis, suka banget sama puisi nya. Walaupun dulu memang sempat merasa kalau saya yang ter-objek-i di puisi itu, tapi tetap saja rasanya berbeda dengan status istri sekarang. Eh? Mau ikut baca puisinya? Boleh...boleh... Itu saya tempel diatas. Saya pasang disini buat back-up. Hehe
Jika seberang adalah penghalang
maka tentangmu adalah dekatku
aku ingin membingkai cerita
kemudian harum selendangmu menjadi pigura
ahaha. .
kau tampak jelita sore ini
bahkan sunset pun enggan teruskan berpulang
tak jemu-jemu ia menyinari
tak henti-henti ia menyoroti atau. .
memang kecantikanmu sudah niscaya
hingga bumi pun sungkan memelukmu. .
atau memang karena aku ingin menggandeng tanganmu. .
mencengkeram erat-erat dan mengecup keningmu. .

Kayen, 28 juni 2010

1 komen:

Setya Putri said...

Byutifulll

Post a Comment

Back to Top